Paulus memberikan teguran kepada jemaat di Roma agar tidak saling menghakimi, saling menyalahkan, atau mencari-cari kesalahan orang lain sementara mereka sendiri pun melakukan kesalahan yang sama. Tindakan seperti itu sama saja dengan menghukum diri sendiri. Tindakan mereka sama sekali tidak didasarkan pada keinginan agar orang lain berubah melainkan memang bertujuan untuk menjatuhkan saja dan supaya mereka terlihat lebih benar, lebih baik, atau lebih suci dari orang lain yang mereka hakimi.
Sahabat Alkitab, teguran Paulus ini mengulangi apa yang pernah disampaikan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 7:1-5. Kaedaan orang yang dihadapi pun sama yaitu mereka suka memperlakukan orang lain sebagai orang yang paling bersalah padahal mereka sendiri pun melakukan dosa yang sama bahkan lebih parah sebab mereka telah mengenal kemurahan Allah namun tidak mengindahkannya. Menegur orang yang melakukan kesalahan adalah sebuah keharusan sebab jika mereka tetap melakukan dosanya sementara kita berdiam diri maka kepada kitalah Allah menuntut pertanggungjawaban (lih. Yeh. 33:8-9). Namun teguran itu haruslah didasarkan pada kemurnian dan ketulusan hati dengan tujuan untuk mengubahkan orang lain. Menegur sangat berbeda nilainya dengan menghakimi atau menyalah-nyalahkan karena yang pertama bernilai positif sementara yang kedua bernilai negatif. Dan apabila kita menegur maka pastikanlah bahwa diri kita sendiri tidak melakukan hal yang sama atau kejahatan yang lebih buruk. Yang membuat kejahatan semakin bertambah adalah karena semakin sedikitnya orang yang benar-benar baik, bersih, dan berintegritas untuk menegur dan mengingatkan orang lain atas dosanya.
Seorang pencuri tentu tidak akan mengindahkan larangan mencuri dari seorang perampok. Marilah menjadikan diri lebih baik agar kita dapat menghentikan atau paling tidak mengurangi kejahatan.
Salam Alkitab Untuk Semua