Abram menunjukkan kasihnya kepada Lot pasca mendengar berita penawanan yang dilakukan terhadap anak saudaranya tersebut. Tidak tanggung-tanggung, Abram bersegera untuk mempersiapkan diri dengan membawa orang-orang yang pandai berperang untuk membebaskan Lot dari tangan para raja yang menawannya. Tiga ratus delapan belas orang yang terlatih merupakan modal bagi Abram untuk melakukan misi penyelamatan tersebut. Jumlah ini tergolong tidak banyak mengingat lawan yang akan diserang Abram adalah para raja yang berkonsolidasi dan telah menang melawan lima raja lainnya. Meski demikian, Abram tetap berhasil mendapatkan kemenangan dan membawa pulang Lot dengan seluruh rombongannya.
Catatan ini menunjukkan bahwa Abram bukanlah orang yang memang dapat dipandang remeh. Seluruh kekayaan dan orang-orang terlatih berperang yang ada di dalam kelompok Abram merupakan fakta bahwa ia adalah orang yang juga berpengaruh, bahkan hingga mampu mengalahkan kekuatan para raja di wilayah tersebut. Kemenangan ini semakin meneguhkan citra Abram sebagai orang yang sabar dan bijaksana seperti yang sudah muncul dalam caranya menyelesaikan konflik dengan Lot.
Kuasa dan kekuatan yang ada pada Abram tidak membuat ia menjadi lupa diri dan congkak, entah di hadapan sesama manusia, keluarga dan TUHAN. Abram tidak berperilaku sebagai seorang penguasa yang otoriter, angkuh dan sembarangan dalam menggunakan segala kekuasaan yang ada padanya. Justru, ia tetap menggunakan kasih dalam kerendahan hari untuk memberikan pengaruh positif bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.
Abram menggunakan kuasa yang ada pada dirinya untuk menyelesaikan konflik dalam kerendahan hati dengan orang, yang secara status dan pengaruh, masih tidak melebihi dirinya. Dia telah dengan rendah hati mempersilakan Lot memilih wilayah untuk ditinggali. Bahkan, tidak hanya itu, Abram juga menggunakan kekuatan yang dia miliki untuk melakukan misi pembebasan bagi Lot dan seluruh kelompoknya. Dia melakukannya dengan penuh kasih persaudaraan, meski pernah terjadi persengketaan di antara keduanya.
Sahabat Alkitab, biarlah kisah Abram ini mejadi sebuah ajakan bagi kita semua untuk berani menggunakan segala daya yang kita miliki sebagai anugerah yang dapat dirasakan secara positif oleh orang-orang yang ada di sekitar. Segala hal yang mampu kita lakukan tidak hendaknya dinikmati dalam keangkuhan, melainkan hanya dengan kasih dan kerendahan hati.