Lima raja dari beberapa negeri ini memutuskan untuk melakukan perlawanan melawan Kedorlaomer dan raja sekutu lainnya. Mereka pun pergi dengan penuh semangat dan keinginan yang begitu kuat untuk medapatkan kemerdekaan. Namun, semangat yang besar itu ternyata tidak berbuah manis seperti yang mereka harapkan. Mereka harus mengalami kegagalan dengan dampak yang jauh lebih merugikan mereka sendiri. Bahkan, Sodom dan Gomora harus mengalami penjarahan secara besar-besaran pasca kekalahan tersebut.
Kekalahan ini tentu memilukan bagi para raja yang melawan. Ternyata semangat dan kerinduan yang besar tidaklah cukup untuk membawa para raja tersebut mendapatkan keberhasilan sesuai dengan yang mereka inginkan. Salah satu faktor kekalahan mereka pun dapat kita lihat dari ayat 10 yang menampilkan catatan mengenai banyaknya sumur aspal di sekitaran wilayah peperangan yang justru menjadi jerat alami. Hal yang disayangkan adalah ketika kekalahan para raja yang memberontak itu justru disebabkan oleh kondisi alam yang sudah jelas-jelas dapat diantisipasi. Catatan pada ayat 10 yang menunjukkan bahwa para raja tersebut jatuh ke dalam sumur-sumur aspal telah menunjukkan ketidaksiapan atau kurangnya strategi perang pada kubu mereka.
Pada daftar bacaan hari ini kita dapat melihat bahwa semangat dan kerindunan yang besar untuk memperjuangkan sesuatu perlu diimbangi dengan persiapan/strategi yang mapan. Setiap umat TUHAN pun perlu benar-benar cermat dalam mengimbangi semangat dan langkah-langkah pencapaian ketika memperjuangkan sesuatu dalam hidupnya. Sesungguhnya pada saat kita memenuhi hal tersebut, kita juga sedang mengimplementasikan iman yang holistik kepada TUHAN. Jangan sampai kita menggampangkan situasi dengan berkata, apalagi dengan menganggap bahwa ‘berdoa’ adalah cukup untuk kita lakukan. Kita perlu bertanggung jawab dalam menjalani hidup beriman di tengah keseharian, termasuk di dalam segala perjuangan yang sedang kita lakukan. Berdoa tentu memiliki kuasa yang sangat besar, namun perilaku kita dalam menjalani hidup juga merupakan cerminan bagaimana iman kita memperlakukan setiap doa dan harapan yang kita tambatkan kepada TUHAN.
