Allah tidak pernah melepaskan pandangan mata-Nya sedetikpun dari manusia. Ia melihat segala yang dilakukan manusia di bumi dan karena itu Allah berkesimpulan bahwa semua manusia jahat karena hanya kejahatan saja yang dilakukannya sepanjang hidupnya. Jika sebelumnya Allah mengusir manusia keluar dari taman di Eden, kali ini Allah ingin memusnahkan manusia seluruhnya, kecuali Nuh dan keluarganya. Sebab Nuh tidak berbuat salah, satu-satunya yang baik di zamannya, karena ia memiliki relasi yang kuat dengan Allah. Allah menyisahkan Nuh dan keluarganya untuk melanjutkan keturunan yang baik di bumi.
Sahabat Alkitab, dari begitu banyaknya manusia di bumi pada masa Nuh, hanya ada Nuh yang hidupnya benar di hadapan Tuhan, yang tidak terkontaminasi dengan dosa masyarakat di sekitarnya. Dan ketika hukuman terusir keluar dari Eden tidak membuat manusia menyesal, maka hukuman kebinasaanlah yang mereka alami. Manusia tidak bertambah baik sejak kejatuhannya adalah sebuah realitas yang terjadi hingga saat ini. Kita ada ditengah dunia yang jahat dan semakin menjauhi Allah. Sekali pun Allah datang memberi anugerah dengan mengorbankan Anak-Nya, manusia justru menolak. Kita yang telah menerima anugerah itu harus menunjukkan perbedaan yang signifikan dari mereka yang menolaknya. Perbedaan itu harus terjadi pada semua aspek diri kita, dari pemikiran, perkataan, dan perbuatan. Ketiganya harus berada dalam satu garis lurus yang bernama integritas. Sehingga Allah yang terus melihat-lihat manusia di bumi, melihat bahwa masih ada kebaikan di dunia ini, yaitu kita yang bergaul karib dengan Allah dan hidup dalam kebenaran.
Jangan lagi menambah kejahatan di bumi ini, kiranya kita menjadi pembawa kebaikan melalui kebenaran hidup kita.
Salam Alkitab Untuk Semua