Ketulusan, kebijaksanaan, kesabaran, kebaikan hati, kebergantungan pada Roh Kudus, Kasih yang ikhlas, memberitakan Injil dengan penuh kuasa Allah, serta berpegang kepada kehendak Allah, ditunjukkan oleh Paulus dalam pelayanannya. Baginya semua itu menunjukkan keberadaannya sebagai hamba Allah. Dalam segala keadaan baik saat dihormati maupun saat dihina, saat dipuji maupun saat difitnah, saat dituduh pembohong sekalipun ia telah jujur dalam pelayanannya, saat dikenal maupun tidak dikenal, saat dianiaya dan disangka mati padahal masih hidup, juga saat miskin dan tidak memiliki apa-apa. Pengalaman-pengalaman seperti itu tidak membuat Paulus mundur dalam menunjukkan kehambaannya kepada Allah dan kepada manusia.
Sahabat Alkitab, hidup sebagai hamba Allah adalah kehidupan yang paling berarti dan mulia di dunia ini. Tidak banyak orang yang dapat melakukannya dan tidak banyak juga yang dapat bertahan sampai akhir. Mengenakan status itu dalam kehidupan kita memang tidaklah mudah. Kesenangan duniawi bisa memudarkan kehambaan kita, begitu juga dengan kesengsaraan hidup. Namun orang yang dapat bertahan untuk menjalani hidup sebagai hamba Allah seutuhnya memilih pilihan yang terbaik bagi dirinya. Menjadi hamba Allah itu berarti menjadi sebagaimana status kita yang sesungguhnya, sebab semua manusia adalah hamba Allah walaupun dalam praksisnya banyak yang ingin menjadi tuan bahkan terhadap Tuhan sendiri.
Kenakanlah kehambaan itu dalam diri kita agar dalam segala hal kita berkenan di hadapan Allah.
Salam Alkitab Untuk Semua