Tulisan Paulus ini menampilkan kepada kita sebuah kondisi yang sangat menarik, yakni mengenai hubungan antara ketidaktaatan pada sebagian orang yang justru dapat menghantarkan peluang bagi kehadiran sekolompok orang lainnya untuk dapat menjadi taat, sehingga pada akhirnya mereka yang menjadi taat itulah dapat menjadi penghantar ketaatan bagi mereka yang tidak taat tersebut. Artinya, ada hubungan yang saling memengaruhi dalam konsep hidup beriman. Dengan kata lain, kita juga dapat memahami bahwa konsep hidup beriman pada dasarnya tidak pernah hanya bersifat eksklusif antara satu pribadi manusia dengan Allah, melainkan juga melibatkan kehadiran yang berdampak terhadap orang lain di sekitarnya.
Nilai ini pun idealnya dipahami oleh setiap pengikut Kristus sehingga hidup beriman menjadi bagian yang nyata dari setiap relasi yang ia miliki bersama manusia lainnya. Persoalannya adalah ketika seorang pengikut Kristus justru terlalu asik menikmati hidup berimannya secara eksklusif, bahkan hingga membangun syarat-syarat yang membatasi gerak misionalnya sebagai tubuh Kristus. Padahal, pada banyak bagian di dalam tulisan para rasul Kristus kita telah mendapatkan beragam pengajaran untuk menghadirkan dampak iman yang mewujud dalam ruang-ruang kehidupan di luar diri kita sendiri. Bahkan, tulisan Paulus yang kita renungkan pada hari ini telah sangat lugas menekankan potensi dari ketaatan yang dimiliki oleh umat Allah, yakni untuk menghantarkan peluang ketaatan bagi orang lain yang belum mengalaminya. Artinya, setiap ketaatan iman yang dimiliki oleh seorang umat Allah semestinya memberikan pengaruh bagi komunitas atau lingkungan kehidupannya.
Sahabat Alkitab, kita perlu mencermati dengan sungguh terkait model kehidupan iman yang kita bangun hingga saat ini, yakni: apakah kita masih terlalu asik menikmati hubungan Kristus secara eksklusif? Atau, kita sudah tersadar bahwa iman yang kita miliki semestinya juga mewujud dalam setiap relasi yang kita miliki dengan orang lain? Kemudian, apakah setiap wujud ketaatan yang telah kita upayakan hingga detik ini telah memberikan pengaruh yang jelas bagi kehidupan kita di luar ruang-ruang doa? Marilah kita hadirkan ketaatan iman yang berjangkit bagi lingkungan, ketaatan yang menghantarkan peluang bagi hadirnya kuasa penyelamatan dari Kristus.