Beberapa waktu lalu ada sebuah video viral di media sosial. Seorang hakim asal Amerika Serikat memberikan vonis yang tidak biasanya dan cenderung “murah hati” terhadap seorang Bapak berusia 90 tahun yang terpaksa harus melanggar batas kecepatan berkendara karena situasi darurat mengantar anaknya ke rumah sakit. Nuansa persidangan yang biasanya “seram” berubah menjadi begitu hangat karena vonis penuh belas kasihan yang “dijatuhkan” oleh hakim tersebut. Tahukah saudara bahwa dalam Perjanjian Lama, Allah pun sering digambarkan laksana hakim yang tidak hanya adil melainkan juga penuh kasih terhadap mereka yang berkenan kepada-Nya. Sebagaimana yang tergambarkan pada teks kita hari ini.
Allah digambarkan sebagai sosok Hakim Maha Agung yang memulai pengadilan-Nya atas bumi. Sion digambarkan menjadi tahta pengadilan-Nya. Sebagaimana juga sering diungkapkan dalam syair-syair lainnya dalam Mazmur yang menempatkan Sion sebagai representasi dari kehadiran Allah. Kedatangan Allah digambarkan begitu ajaib. Ia hadir disertai dengan api yang menjilat dan angin badai yang bertiup di sekeliling-Nya. Dalam gambaran akan keagungan-Nya tersebut Allah kemudian memulai proses pengadilan-Nya atas umat. Demikianlah kata Allah, “Bawalah kemari orang-orang yang kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan kurban sembelihan!” Sebagaimana sebuah pengadilan ada orang yang akan dibela karena benar di mata Sang Hakim, sementara yang lainnya harus diganjar penghukuman dengan adil karena kesalahan yang telah diperbuat-Nya. Berbeda dengan peran hakim yang dijalankan oleh manusia karena rentan dengan kelemahan dan penyelewengan, Allah yang menampilkan diri-Nya sebagai hakim adalah sosok yang Maha Adil. Pada ayat 6 dikisahkan bahwa langit atau semesta sendirilah yang akan bersaksi atas keadilan Allah.
Sahabat Alkitab, kembali diingatkan akan gambaran Allah sebagai sosok yang Maha Adil sesungguhnya begitu melegakan. Dalam zaman yang dipenuhi keadilan semu dengan hanya berpihak kepada mereka yang kuat dan berkuasa, maka mengingat Allah yang Maha Adil dapat mengembalikan kita akan makna keadilan yang sesungguhnya dan apa yang harus diwujudkan di tengah-tengah dunia. Jika Allah adalah Sang Hakim yang Maha Adil maka sudah seharusnya bila kita menjalani kehidupan dengan takut dan gentar. Jangan sekalipun berkompromi terhadap ketidakbenaran karena Tuhan menilai dan menghakimi segala sesuatu yang kita lakukan.
