Disambut dalam Rumah-Nya

Renungan Harian | 6 November 2024

Disambut dalam Rumah-Nya

Pengenalan yang tepat akan Yesus dimulai dari pemahaman kita akan pernyataan mengenai Kristus sebagaimana yang tertulis di dalam Alkitab. Barulah setelah kita mengetahui apa kata Alkitab mengenai Yesus, refleksi itu dikembangkan seturut dengan pengalaman iman kita secara personal dengan-Nya. Salah satu kesaksian mengenai Kristus akan kita simak dalam bacaan hari ini. 

 

Penulis surat Ibrani mengingatkan umat untuk merenungkan Yesus sebagai Imam Besar dan Rasul kita. Peringatan ini juga merupakan panggilan bagi kita untuk melihat siapa Yesus dan memahami siapa kita di dalam Dia. Sebutan Yesus sebagai rasul memang jarang kita jumpai, maka dalam konteks ini kita dapat memahami peran-Nya sebagai utusan Allah yang paling utama. Allah Bapa mengirimkan pesan kasih-Nya melalui Yesus, Sang Utusan, yang membawa pesan penyelamatan kepada kita. Selain itu, Yesus juga disebut sebagai Imam Besar yang paling agung, yang mewakili kita di hadapan Bapa dan mewakili Bapa kepada kita. 

 

Penulis juga memberikan perhatian pada kesetiaan Yesus kepada Bapa yang mengutus-Nya, dan kepada manusia. Kesetiaan ini sesungguhnya merupakan sifat yang juga dimiliki oleh beberapa nabi atau utusan-Nya, dan disini penulis secara khusus memberikan contoh Musa. Seperti yang kita ketahui, Musa adalah nabi terbesar di dalam Perjanjian Lama, pengantara Allah dalam mengikat perjanjian dengan bangsa Israel dan telah menurunkan hukum-hukum-Nya. Perbandingan antara Yesus dengan Musa dapat kita lihat dalam kaitannya dengan kesetiaan dan kredibilitas mereka sebagai nabi Allah. Dengan demikian, secara konsisten penulis surat Ibrani menunjukkan keunggulan Yesus sebagai ‘Utusan Allah’. Dibandingkan dengan tiga utusan Allah lainnya, yakni para nabi Perjanjian Lama (1:1), para malaikat (1:4), dan Musa, nabi istimewa itu (3:2), ternyata Yesus jauh lebih unggul daripada mereka.

 

Selain itu penulis juga membandingkan kesetiaan Musa dan Yesus terkait dalam peran masing-masing di rumah Allah. Musa setia dalam segenap rumah Allah sebagai pelayan. Menariknya kata pelayan yang dalam teks yunani menggunakan kata therapon, yang dapat diartikan sebagai seorang pelayan dengan status orang bebas, berbeda dengan doulos yang berarti budak. Kata therapon sering digunakan dalam Septuaginta (Kitab Perjanjian Lama berbahasa Yunani) untuk menyebut malaikat dan para nabi. Istilah ini menjelaskan fungsi Musa sebagai utusan Allah, yang kemudian dibandingkan dengan fungsi Yesus. Musa adalah pelayan dalam rumah Allah, yang memberi kesaksian tentang firman yang akan diberitakan oleh Yesus (2:3). Sedangkan Yesus setia sebagai Anak yang bertanggung jawab atas rumah-Nya. Melalui Yesus kita terkoneksi dengan Allah, sehingga terciptalah relasi yang penuh kasih dengan-Nya. Kini umat memiliki identitas baru sebagai "saudara-saudara yang kudus". Bukankah identitas tersebut teramat indah, betapa Yesus tidak malu menyebut kita saudara-Nya (Ibrani 2:11). Seperti hal nya Musa merupakan bagian dari “rumah” Allah, kita pun dipanggil untuk menjadi bagian dari rumah tersebut, dengan cara berpegang teguh pada kepercayaan dan pengharapan sampai akhir. Tentu saja kebahagiaan ini memiliki tantangan tersendiri, mengingat mempertahankan sebuah komitmen atau janji setia bukanlah hal yang mudah, bahkan lebih sulit dibandingkan ketika mendapatkan anugerah tersebut.

 

Sahabat Alkitab, hari ini kita diundang untuk terus bertekun dalam iman, memegang teguh kepercayaan kita kepada Yesus, dan merayakan pengharapan yang telah diberikan-Nya kepada kita. Semenjak menerima penyelamatan Allah melalui Kristus, kita telah disambut sebagai satu keluarga Allah. Allah bagaikan Tuan Rumah yang menyambut kita di kediaman-Nya. Maka dari itu, marilah membangun relasi yang intim denganNya. Sambil menghidupi panggilan Allah untuk menjadi anak-anak-Nya yang setia.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia