Yohanes Pembaptis menyerukan kepada umat untuk bertobat, sebuah seruan yang menuntut perubahan mendalam dalam hidup. "Metanoia," kata Yunani yang diterjemahkan sebagai pertobatan, secara harfiah berarti mengubah pikiran dan arah hidup kita. Ini artinya Yohanes mengajak setiap orang untuk berbalik dari dosa-dosa mereka dan kembali kepada Allah, karena Kerajaan Allah sudah dekat. Kerajaan Allah telah hadir ‘di dunia ini’ melalui pelayanan Yesus. Seruan pertobatan Yohanes diteguhkan dalam kesediaan umat untuk menerima baptisan sebagai tanda kesungguhannya. Baptisan Yohanes adalah tanda pertobatan yang sejati, yang mempersiapkan umat untuk kedatangan Tuhan. Sebuah tindakan yang hanya perlu dilakukan sekali, sebuah pengakuan dan komitmen untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah.
Diantara penduduk Yerusalem yang datang memberi diri untuk dibaptis, ada pula kelompok Farisi dan Saduki. Melihat kehadiran mereka, Yohanes memberikan teguran keras. Orang-orang Farisi dan Saduki, dua kelompok yang tampaknya bertolak belakang, tetapi sama-sama berpegang pada status dan identitas lahiriah mereka sebagai keturunan Abraham. Yohanes menegur mereka karena meskipun mereka mengaku bertobat, mereka tidak menghasilkan buah pertobatan yang baik. Mereka lebih mengandalkan asal-usul lahiriah daripada keseriusan hati dalam pertobatan sejati. Buah pertobatan bukan hanya berbicara sekedar ritual atau janji untuk melakukan pertobatan, melainkan bukti bahwa seseorang sungguh-sungguh berbalik kepada Allah. Mereka yang hidup dalam pertobatan sejati dan menghasilkan buah yang baik menunjukkan kesiapan hati yang sungguh dalam menerima keselamatan yang diwartakan oleh Yesus.
Sahabat Alkitab, marilah kita menengok ke dalam kehidupan masing-masing. Sudahkah kita menyatakan penyesalan dan pertobatan dengan sungguh atas segala kesalahan dan dosa yang telah diperbuat? Banyak orang kristen seringkali memaknai pertobatan hanya di permukaan saja. Dalam doa kita mengakui kesalahan kita, tetapi di kehidupan sehari-hari kita tidak melakukan perubahan apapun ke arah kehidupan yang lebih baik. Menurut teks yang kita baca saat ini itu artinya buah-buah pertobatan belum kita hasilkan. Seharusnya jika hati kita memohon kepada Allah, maka sudah sepantasnya bila kata-kata tersebut diwujudkan melalui melalui perubahan perubahan hidup yang mengarah kepada kasih dan kehendak Allah semata.