Bagi orang yang tidak beriman atau tidak mengakui keberadaan kedaulatan TUHAN, jalannya kehidupan hanyalah rangkaian hukum sebab-akibat yang alamiah tanpa keberadaan makna peran satu sosok yang berkuasa atas kehidupan. Namun, bagi setiap umat percaya, secara khusus dalam kerangka iman Kristiani, peran TUHAN memiliki posisi sentral yang berdampak dan bermakna dalam seluruh momen serta sejarah kehidupan. Hal inilah yang menjadi salah satu perbedaan signifikan antara seorang beragama dengan tidak beragama. Meski demikian, hal itu juga dapat memberikan sebuah tantangan yang sangat realistis, khususnya pada saat seorang beriman mengalami situasi hidup yang terlalu sulit untuk dipahami.
Sebuah pergumulan yang dirasa begitu berat seringkali menjadi benturan keras bagi umat untuk memaknai kehadiran TUHAN. Nubuatan yang muncul melalui Yehezkiel ini pun menampilkan kepada kita sebuah bentuk pengalaman hidup yang terkesan berbenturan dengan peran TUHAN. Pada ayat 17 citra TUHAN muncul sebagai aktor utama yang membawa Gog yang akan membawa kehancuran bagi Israel. Namun, pada ayat-ayat berikutnya TUHAN justru tampil sebagai aktor yang melawan Gog. Keberadaan dan peranan TUHAN dalam pengalaman hidup Israel pun seolah menjadi kontradiktif.
Sahabat Alkitab, pengalaman hidup yang pahit memang tidak mudah untuk dipahami dan dimaknai. Sebuah pernyataan, “Segala sesuatu terjadi dengan alasan dan semua yang terjadi punya makna.” tidak mudah untuk diterima, terkhusus bagi setiap mereka yang sedang mengalami hal tersebut. Namun, firman TUHAN pada hari ini telah memberikan sebuah pelajaran iman bahwa kuasa TUHAN selalu hadir untuk mendatangkan damai sejahtera, sekalipun di tengah pengalaman pahit dan pergumulan yang hebat. Inilah sebuah fakta dan janji TUHAN bagi setiap umat.