Pernyataan perang yang sudah TUHAN sampaikan kepada Gog, nampaknya tidak cukup untuk menghentikan kecenderungan hatinya yang jahat. Bahkan, Gog sedang bersiap untuk mengumpulkan niatan jahat dan merancang strategi demi mendatangkan kehancuran bagi Israel, bangsa yang diselamatkan TUHAN sehingga mereka tidak dapat hidup dalam ketenangan dan ketentraman. Gog beserta segala bangsa yang menyertainya pun sudah siap untuk mewujudkan kejahatannya bagi bangsa yang dipulihkan TUHAN.
Firman yang TUHAN hadirkan bagi Gog ini telah menunjukkan beberapa hal, yakni: Pertama, bagi setiap orang yang membiarkan dirinya hidup dengan hati yang jahat akan selalu berupaya mencari cara untuk mewujudkan kejahatannya. Orang yang demikian cenderung sulit untuk menerima teguran maupun nasihat ketika ia merasa terusik dengan segala niatan buruknya. Kedua, umat TUHAN tidak serta-merta terlepas dari segala niatan buruk maupun pengalaman tak mengenakan, sama seperti Israel yang tetap menjadi objek niatan jahat Gog meski TUHAN sudah memberikan kepastian tentang pembelaan dan perlindungan kepada mereka. Malahan pengalaman tersebut menjadi ruang bagi pewujudan kemuliaan TUHAN yang bertindak penuh bagi setiap umat-Nya.
Sahabat Alkitab, kiranya firman TUHAN yang hadir bagi kita pada hari ini memberikan keteduhan bagi setiap jiwa yang sedang merana di tengah beragam persoalan, memberikan ketenangan bagi setiap pikiran yang kalut atas bertumpuknya pegumulan, dan memberikan keteguhan iman bagi setiap pribadi yang sedang gamang menghadapi kenyataan hidup tak mengenakan. Berbagai persoalan, ketakutan, kekhawatiran, niatan jahat maupun perilaku buruk tidak akan mampu menghentikan kasih TUHAN yang mewujud bagi setiap umat-Nya. Kita perlu menyadari bahwa justru di tengah kondisi demikianlah kita semakin memiliki kesempatan untuk merasakan dan menikmati kuasa TUHAN yang tak berkesudahan. TUHAN berkata, “Pada hari yang terkemudian akan terjadi hal itu dan Aku akan membawa engkau untuk melawan tanah-Ku, supaya bangsa-bangsa mengenal Aku, pada saat Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan mereka….”.