Pada jamuan kedua yang diadakan Ratu Ester, ia akhirnya mengungkapkan permintaan yang telah lama ia simpan, yaitu penyelamatan bagi dirinya dan bangsanya. Ester memilih untuk berbicara dengan penuh kehati-hatian. Alih-alih langsung menuduh Haman, ia terlebih dahulu menarik perhatian raja dengan permohonan pribadi, “Ya raja, jika hamba mendapat kemurahan hati raja, dan jika baik pada pandangan raja, karuniakanlah kepada hamba nyawa hamba, itulah permintaan hamba, dan nyawa bangsa hamba, itulah keinginan hamba.” (ayat 3). Dengan cara ini, Ester membuat raja terlibat secara emosional sebelum mengungkap identitas Haman sebagai dalang di balik rencana pemusnahan orang Yahudi. Keberanian Ester tidak hanya berasal dari dirinya sendiri, tetapi juga dari keyakinannya akan penyertaan Tuhan. Sejak awal, ia telah berpuasa dan berdoa, menyerahkan seluruh rencana ini kepada Tuhan (Ester 4:16).
Sebaliknya, Haman menjadi contoh bagaimana keangkuhan dapat membawa malapetaka. Seperti seorang yang menabur angin dan menuai badai, Haman yang semula menikmati kedudukan tinggi kini jatuh terjerembab dalam jebakan yang ia pasang sendiri. Dalam kepanikannya, ia tersungkur di hadapan Ester, memohon belas kasihan. Namun, justru saat itu pula, sang raja kembali ke ruangan dan menyaksikan Haman dalam posisi yang seolah mencemarkan kehormatan sang ratu. Kemurkaan raja mencapai puncaknya. Dalam waktu singkat, perintah hukuman bagi Haman dijatuhkan. Ironisnya, ia digantung di tiang yang yang sebelumnya ia persiapkan bagi Mordekhai.
Sahabat Alkitab, kisah ini mengajarkan bahwa keberanian sejati lahir dari ketergantungan kepada Tuhan, bukan dari kekuatan atau kecerdasan kita sendiri. Seperti Ester, kita diajak untuk berani melangkah dalam kebenaran, meskipun menghadapi tantangan besar, dengan bersandar pada penyertaan Tuhan yang tidak pernah gagal. Sebaliknya, keangkuhan dan kesombongan hanya akan membawa kita kepada kehancuran, sebagaimana yang dialami Haman. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa hidup dalam keyakinan bahwa Tuhan akan menyertai setiap langkah kita.