Haman, seorang yang haus akan penghormatan, memasuki pelataran istana dengan niat jahat. Ia datang untuk meminta izin menggantung Mordekhai, musuh yang selama ini mengusik egonya. Namun, di atas rencana manusia, ada skenario lain yang sedang disusun oleh tangan Tuhan. Raja meminta pendapat Haman tentang apa yang sebaiknya dilakukan bagi seseorang yang ingin ia hormati. Haman langsung mengira bahwa dirinya yang akan menerima penghormatan itu. Dengan penuh keyakinan dan rasa percaya diri, ia membayangkan dirinya sendiri sebagai penerima penghormatan itu. Ia pun mengusulkan serangkaian kemewahan, diantaranya mengenakan jubah raja, menunggangi kuda yang biasa ditunggangi raja, mengenakan mahkota kerajaan, dan diarak melalui lapangan kota. Namun, betapa terkejutnya Haman saat mengetahui bahwa semua penghormatan itu bukan untuknya, melainkan untuk Mordekhai, pria yang ingin ia lenyapkan. Kini, ia bukanlah penerima penghormatan, melainkan pelayan yang harus mengatur dan melaksanakan prosesi tersebut. Tangannya sendiri yang harus menyematkan jubah kerajaan kepada Mordekhai, dan bibirnya sendiri yang harus mengumandangkan pujian bagi orang yang selama ini ia benci.
Dengan hati remuk dan kehormatan yang luluh lantak, Haman kembali ke rumahnya. Dihadapkan dengan kenyataan pahit, ia menceritakan segalanya kepada istri dan penasihatnya. Namun, alih-alih penghiburan, ia justru mendengar nubuat kejatuhannya sendiri: “Jika Mordekhai itu keturunan Yahudi, yang di hadapannya engkau sudah mulai jatuh, maka engkau tidak akan sanggup melawan dia, bahkan engkau akan benar-benar jatuh di hadapannya.” (ayat 13).
Sahabat Alkitab, penghormatan sejati tidak datang dari usaha manusia untuk meninggikan dirinya sendiri, melainkan dari tangan Tuhan yang berdaulat. Memang, hidup ini penuh dengan ketidakpastian dan ketidakadilan, tetapi kita dapat percaya bahwa pada akhirnya, skenario Tuhan lah yang akan menjadi kenyataan. Segala sesuatu terjadi menurut waktu dan rancangan-Nya, dan pada akhirnya, Tuhan sendiri yang akan menempatkan setiap orang pada tempat yang seharusnya.