Sebagai orang Kristen kita percaya bahwa Allah melalui Kristus Yesus telah menyelamatkan kita dari dosa. Hal tersebut adalah kasih karunia dan anugerah Tuhan semata. Satu hal pertanyaan logis yang mungkin timbul ialah apakah dengan demikian seorang Kristen tidak perlu lagi mengerjakan kebaikan dan berada dalam ketaatan kepada kehendak-Nya. Tentu saja tidak demikian. Bahkan menurut Paulus, kita justru dimerdekakan agar hidup dalam kebenaran serta ketaatan pada kehendak-Nya. 

Inilah peringatan Yesus kepada murid-murid-Nya dalam teks yang kita baca. Nasihat-nasihat meneduhkan dalam seri khotbah di bukit diakhiri dengan sebuah peringatan yang cukup keras. Kerajaan Surga disediakan bagi mereka yang melakukan kehendak Bapa. Mereka yang sekedar berseru: “Tuhan,tuhan” tidak akan mendapatkan tempat dalam Kerajaan Surga. Mungkin teguran Tuhan tersebut juga menyasar orang-orang di masa kini yang mengaku diri Kristen, bahkan bergereja setiap minggu, tetapi tingkah laku dan pikirannya sama sekali tidak mencerminkan pengajaran Kristus. 

Sebagai penegasan atas peringatan tersebut Yesus mengenakannya pada konteks penghakiman terakhir. Pada saat hari penghakiman itu Kerajaan Surga akan disediakan bagi mereka yang sungguh-sungguh taat dan melakukan kehendak Tuhan. Dalam bahasa sehari-hari mungkin kita dapat berkata bahwa yang hanya “mengaku-ngaku” Kristen akan dihakimi dengan sepantasnya pada hari penghakiman terakhir. Kita memang menerima anugerah keselamatan dari Tuhan, tetapi Ia juga mengenakan sebuah standar yang tinggi dalam laku, pikiran dan tingkah laku bagi para pengikut-Nya. Standar tinggi itu berkenaan seberapa taatnya kita dalam melakukan kehendak-Nya. Maka dari itu untuk dapat melakukan kehendak-Nya seseorang harus betul-betul bertekun dalam firman dan pengajaran-Nya. Setia terhadap firman Tuhan dan melakukan-Nya dengan setia digambarkan sebagai orang yang membangun rumah pada dasar yang kokoh. Rumah itu tidak akan roboh diterpa berbagai bencana. Mereka yang teguh berpegang pada firman Tuhan juga akan senantiasa bertahan diterpai aneka rupa badai pencobaan dan penggodaan. 

Sahabat Alkitab, di hari natal ini marilah kita meneguhkan kembali komitmen kita sebagai murid-murid-Nya. Kelahiran Kristus dan karya-Nya di dunia terjadi berdasarkan kasih Allah kepada kita. Ia tidak ingin kita binasa dan tunduk pada dosa. Allah menghendaki keselamatan atas ciptaan-Nya. Maka dari itu marilah sambut undangan-Nya tersebut dengan setia terhadap firman-Nya dan sungguh-sungguh melakukan kehendak Tuhan dalam hidup kita sehari-hari.