Tantangan Menjalani Hidup Kudus

Renungan Harian | 22 Januari 2025

Tantangan Menjalani Hidup Kudus

Kekudusan hidup seringkali dilupakan oleh para pengikut Tuhan di zaman ini. Kita memang telah ditebus dan diberkati-Nya, tetapi hal tersebut bukan berarti kita boleh berdiam diri dan melupakan hakikat panggilan kita sebagai umat Tuhan yang dipilih dan dikuduskan-Nya. Dengan demikian hidup kudus di hadapan Allah seharusnya menjadi keniscayaan bagi kita, meskipun terkadang berat rasanya untuk menempuh jalan itu. Bahkan tidak jarang kita harus mengalami tantangan serta penderitaan karena memilih untuk hidup kudus. 

  

Ezra, sebagai pemimpin rohani, memulai pertemuan dengan menegur umat Israel atas dosa mereka. Ia mengatakan, “Kamu telah berlaku tidak setia, karena kamu memperistri perempuan asing” (Ezra 10:10). Teguran ini sekaligus panggilan untuk mengakui dosa dengan jujur. Tentu hal ini bukanlah perkara yang mudah bagi umat, mereka harus memilih untuk mengakhiri perkawinan campur, karena hal tersebut bertentangan dengan hukum Allah. Dikhawatirkan mereka yang kawin dengan perempuan asing akan mengikuti kepercayaan istrinya dan meninggalkan Allah. Hal itu berarti pengulangan dosa leluhur Israel yang berpaling kepada berhala-berhala. Perintah itu mungkin terlihat kejam jika kita memandangnya dalam konteks zaman ini, tetapi pada masa itu perceraian dilakukan pertama-tama bukan demi kenyamanan pribadi, melainkan untuk menjaga kemurnian iman dan identitas umat Allah. Ezra dengan tegas menantang agar umat bersedia mengorbankan kenyamanan pribadi demi tujuan rohani yang lebih besar.  

 

Proses hukum dilakukan secara bertahap dan memakan waktu yang cukup lama. Hal ini menunjukkan keseriusan dan kehati-hatian Ezra dalam memastikan keadilan ditegakkan. Keputusan sulit ini dilakukan dengan melibatkan umat dan memperhatikan berbagai suara atau pendapat, termasuk keberatan dari tokoh seperti Mesulam dan Sabetai. Setiap pelanggar diwajibkan memberikan persembahan penebusan dosa, sebagai simbol pendamaian dengan Allah.  

 

Sahabat Alkitab, mungkin diantara kita juga pernah mengalami situasi serupa. Dimana tantangan demi tantangan datang, justru hadir saat kita memilih untuk konsisten hidup dalam kekudusan. Namun sebagai umat Tuhan yang telah menerima anugerah dari-Nya, kita harus bertahan dari segala penggodaan tersebut. Lantas, bagaimanakah upaya kita untuk tetap menjaga hidup kudus? Di dunia yang penuh dengan tantangan, kisah ini mengajarkan kita tentang keberanian untuk tetap setia kepada Allah, meskipun diperhadapkan pada keputusan yang sulit. Perjuangan itu tercermin melalui umat yang telah kembali dari tanah pembuangan. Mereka harus berjuang menjaga kekudusan dan ketaatan di tengah arus yang dapat mengikis iman mereka. Kiranya perjuangan yang sama dapat menjadi bagian dari gerak kehidupan kita. Hingga pada akhirnya nanti Allah mendapati kita tetap taat dan setia untuk selama-lamanya.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia