Kehidupan yang kita jalani selalu penuh dengan dinamika. Kehidupan iman kita pun demikian. Selalu ada tantangan serta penggodaan yang menuntut kita untuk selalu waspada dan berjaga-jaga. Dari kewaspadaan itulah muncul hikmat Tuhan untuk mengatasi apapun yang terjadi. Nasehat untuk senantiasa waspada serta berjuang juga terdapat dalam bacaan kita kali ini.
Bacaan pada hari ini mencatat tentang bagaimana Nehemia mengatur orang-orang untuk menjaga bagian-bagian strategis tembok dengan membawa senjata mereka. Ia tidak hanya mengoordinasikan perihal teknis, tetapi juga memberikan dorongan spiritual kepada umat Allah. Pernyataannya kepada para pemimpin dan rakyat, “Jangan takut terhadap mereka! Ingatlah kepada Tuhan Yang Maha Besar dan dahsyat dan berperanglah untuk saudara-saudaramu, anak-anak lelaki dan perempuanmu, serta untuk istrimu dan rumahmu.” (ayat 14), menunjukkan keyakinannya akan perlindungan Tuhan yang menyertai usaha manusia.
Dalam ayat-ayat berikutnya, strategi Nehemia melibatkan perpaduan antara bekerja dan berjaga-jaga. Sebagian orang bekerja membangun tembok, sementara yang lain berjaga dengan senjata. Bahkan, para pekerja memegang alat bangunan di satu tangan dan senjata di tangan lain (ayat 17). Nehemia mengajak umat agar tidak hanya mengandalkan doa dan kepercayaan kepada Tuhan, tetapi juga mengambil tindakan nyata untuk menghadapi ancaman. Panggilan untuk selalu waspada terhadap tantangan dan cobaan juga menjadi pesan yang tersirat dalam nasehat tersebut.
Nehemia menyadari bahwa tugas membangun tembok Yerusalem memerlukan kerja sama seluruh komunitas. Setiap orang, dari para pemimpin hingga rakyat biasa, memiliki peran penting. Prinsip ini mengajarkan bahwa pelayanan kepada Tuhan adalah tanggung jawab kolektif yang melibatkan seluruh umat, tanpa memandang status sosial. Selain itu, Nehemia juga mengingatkan umat akan alasan mereka berjuang, yaitu keluarga, rumah, dan komunitas. Motivasi yang jelas memberikan kekuatan kepada umat untuk menghadapi tantangan.
Sahabat Alkitab, sebagai umat kristen kita juga dipanggil untuk senantiasa mengenakan ‘senjata’ dan ‘alat bangunan’. Senjata melambangkan kesiapan untuk melawan tantangan rohani, sedangkan alat bangunan mencerminkan komitmen untuk membangun komunitas iman. Kedua hal ini harus berjalan beriringan. Pertumbuhan gereja dan persekutuan selalu melibatkan kesigapan untuk menghadapi berbagai dinamika yang terjadi. Yakinlah bahwa Tuhan akan menyertai. Pada awal tahun ini rasanya tepat bagi kita untuk kembali membangkitkan semangat dalam berjaga serta berkarya bagi kemuliaan nama Tuhan.