Kedudukan orang-orang bukan Yahudi telah berubah, status mereka sekarang adalah warga umat Allah, anggota-anggota keluarga Allah. Dari situ kmudian Paulus menggunakan analogi bangunan, yaitu Rumah Allah. Bukan sebagai bangunan fisik melainkan sebuah kesatuan di mana Kristus adalah dasar dari bangunan itu, kemudian di atas dasar itu ada rasul-rasul dan nabi-nabi, setelahnya barulah orang-orang percaya. Di dalam Rumah-Nya itu Allah berdiam dengan Roh-Nya.
Sahabat Alkitab, apa yang dikemukakan oleh Paulus menjadi gambaran juga dari gereja Tuhan hari ini. Sekali lagi ini bukan tentang bangunan fisik. Kita adalah gereja itu, demikian juga persekutuan orang-orang percaya. Di dalam kita Alah mau berdiam. Allah tidak tinggal dalam bangunan-bangunan yang tersusun dari batu-batu, melainkan Ia tinggal dalam hidup kita dan gereja-Nya yang mana kitalah "batu" penyusunnya. Karena itu, selayaknya batu penyusun untuk membangun Bait Allah di pilih dari batu dan bahan yang terbaik, hendaklah kita juga menjadi "batu" yang terbaik, yang berkualitas, serta yang kudus dan murni, sebab hidup kita ditempati oleh Allah yang kudus dan mulia.
Marilah mempersembahkan diri kita untuk dibangun menjadi Rumah Allah tempat di mana orang-orang datang untuk berjumpa dengan Allah.
Salam Alkitab Untuk Semua