Paulus belum pernah ke Roma ketika ia menulis suratnya ini. Mungkin salah satu tujuan suratnya adalah untuk memperkenalkan dirinya sebelum ia pergi mengunjungi jemaat di Roma. Paulus memperkenalkan dirinya sebagai seorang hamba Kristus Yesus (bdk. 1:1 TB). Dipanggil oleh Ristus sebagai rasul untuk memberitakan Injil Allah, membimbing orang-orang dari segala bangsa supaya percaya dan taat kepada Allah.
Sahabat Alkitab, memasuki sebuah kelompok yang baru perlu dilakukan dengan penuh hikmat. Kita membutuhkan kerendahan hati dan motivasi yang tulus. Kerendahan hati yang ditunjukkan oleh Paulus dengan menyebut dirinya sebagai hamba yang juga berarti budak, membuat dia mudah untuk diterima bahkan sebelum tujuan baik ia sampaikan. Dalam banyak perkara, bukan ajaran yang kita bawa yang ditolak oleh orang melainkan diri pribadi kita. Tidak sedikit maksud baik ditolak karena cara penyampaiannya yang salah. Orang-orang sangat mudah menerima pribadi yang datang dengan kerendahan hati sebaliknya menolak mereka yang angkuh, sombong, merasa lebih hebat, lebih baik dan lebih pandai dari dirinya. Selanjutnya adalah ketulusan. Setelah kita diterima, orang akan terus menilai motivasi yang ada dibalik kehadiran kita. Jika kita tulus dan murni maka kita bisa diterima bukan hanya sebagai tamu atau pendatang melainkan sebagai bagian dari kelompok yang kita datangi.
Selamat Beribadah. Kiranya orang-orang di sekitar kita melihat kita sebagai pribadi yang rendah hati dan tulus, agar kita dapat diterima menjadi bagian dari mereka.
Salam Alkitab Untuk Semua