Kitab wahyu pasal 18 ini merupakan panggilan dari Allah kepada orang- orang percaya untuk keluar dari Babel yang besar, yang sudah runtuh dan binasa karena perbuatan mereka sendiri. Dan orang-orang percaya yang tinggal diantara masyarakat Babel akan mudah tergerus dan larut dalam gaya hidup mereka serta "mengambil bagian dalam dosa-dosanya" sehingga mereka "turut ditimpa malapetaka". Karena itu, orang-orangpercaya dipanggil untuk memisahkan diri dari dunia yang sesat ini.
Seperti yang telah kita baca dalam Kitab Wahyu, penderitaan dan kesengsaraan yang menimpa Babel setara dengan gaya hidup mereka yang memuliakan diri sendiri, mengejar kemakmuran dan penuh kemewahan. Para pengusaha yang kaya dan masyarakat yang memiliki posisi ekonomi dan status sosial semakin berkuasa, mereka tidak mengindahkan moral, menyombongkan diri dan menindas sesamanya. Dimata Allah, orang-orang yang demikian melupakan bahkan menolak Allah dan menumpuk kekayaan dengan merugikan orang lain.
Namun Allah tidak akan tinggal diam menhadapi manusia yang demikian. Dalam satu hari mereka akan dirampok kekayaannya (ayat 8). Mereka diikat dengan batu yang beratnya hanya malaikat yang mampu mengakatnya dan dijeburkan ke dalam laut hingga ke dasarnya. Dapat kita bayangkan betapa beratnya hukuman atas dosa kesombongan, memuliakan diri sendiri dan yang mengejar kemewahan di dunia. Pada akhirnya semua itu akan dihancurkan dan diruntuhkan oleh murka Allah.
Sahabat Alkitab, selama hidup di dunia ini, kita memang membutuhkan harta/uang untuk hidup. Dan untuk mendapatkannya, setiap orang harus bekerja keras. Namun, ambisi untuk mengejar kekayaan melampaui kebutuhan kita, dapat menjerumuskan kita pada kejahatan yang dibenci Tuhan, yaitu kemuliaan diri dan kesombongan. Supaya kita terhindar dari semua itu, mari kita bekerja secara wajar, menjalani hidup dengan wajar sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas kita masing-masing. Toh, Allah tidak akan membuat umat-Nya kekurangan jika kita bekerja dengan suka cita dan penuh rasa syukur.
Salam Alkitab untuk Semua.