Integritas Diri

Renungan Harian | 24 Februari 2025

Integritas Diri

 

Tuhan menghendaki setiap umat-Nya untuk tetap setia terhadap ketetapan-Nya serta tidak menyimpang dari jalan kebenaran. Hal tersebut memang tidaklah mudah, terutama dalam kedagingan yang seringkali menguasai diri kita. Maka diperlukan keteguhan hati untuk menjaga integritas diri, yang dapat dimaknai keteguhan hati untuk menyelaraskan apa yang kita dengan dari firman-Nya dan perilaku kehidupan kita sehari-hari. 

 

Setelah berhasil merintis pembangunan kembali di Yerusalem, orang-orang Yahudi berusaha untuk memelihara dan membangun kehidupan mereka. Pembangunan kembali tersebut tidak hanya berupa aspek fisik dan material, melainkan juga dimensi spiritualitas bangsa tersebut. Hal itu diperoleh dengan keteguhan hati untuk taat terhadap hukum-hukum-Nya. Inilah yang tergambarkan melalui bacaan kita kali ini. Pada Nehemia 13:1-2 terlihat upaya sadar bangsa tersebut untuk membaca kembali kitab Musa sebagai tuntunan kehidupan pada masa itu. Pada ayat 2 melalui rujukan terhadap kisah orang Amon dan Moab, mereka memutuskan untuk menghindarkan diri dari apa yang Tuhan tidak kehendaki dengan menjaga kemurnian diri dan memisahkan diri orang-orang Israel yang kawin campur dengan bangsa asing. 

 

Mereka juga berupaya agar kesalahan yang sama tidak diulangi kembali pada masa itu. Kemurnian hidup dan integritas diri harus dijunjung penuh. Nehemia marah sekali saat mengetahui bahwa imam Elyasib menyalahgunakan wewenangnya dengan memberikan bilik besar untuk ditinggali Tobia. Padahal tempat itu seharusnya untuk menaruh berbagai piranti peribadahan. Lebih parahnya lagi sumbangan-sumbangan bagi orang Lewi tidak pernah diberikan. Padahal sudah ada ketentuan mengenai hal itu karena orang Lewi mempersembahkan hidup mereka seutuhnya bagi pelayanan bait Allah. Akibatnya orang Lewi tidak dapat menjalankan tugas mereka secara maksimal karena harus mengurus ladang untuk menghidupi diri mereka. Segala penyimpangan-penyimpangan tersebut dengan tegas diluruskan kembali oleh Nehemia. Tidak boleh ada kompromi dalam menegakkan firman Tuhan dan mempertahankan integritas diri. 

 

Kiranya ketegasan Nehemia tersebut juga dapat kita teladani dalam hidup kita sehari-hari. Perjuangan untuk hidup berintegritas memang tidaklah mudah, apalagi dalam menjaga keteguhan hati menaati firman-Nya. Maka diperlukan sikap tanpa kompromi dan penuh ketegasan dalam mewujudkannya. Seringkali dosa hadir saat kita banyak berkompromi terhadap ketidakbenaran, alih-alih pertobatan kita justru menghasilkan pembenaran-pembenaran untuk membenarkan dosa serta kesalahan kita. Mulailah bertekun untuk menaati firman-Nya serta berjuang untuk mewujudkan integritas diri dengan tuntunan Tuhan semata.

 

 

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia