Kehidupan beragama yang baik dan terus bertumbuh sesungguhnya didasarkan pada kesadaran masing-masing pemeluknya untuk terlibat serta menjalan perannya masing-masing. Mungkin kita dapat berkaca melalui kehidupan gereja atau persekutuan kita. Bukankah gereja tersusun bagaikan organisme yang digerakkan oleh anggota-anggotanya yang mempersembahkan diri bagi pertumbuhan gereja-Nya dan kemuliaan nama Tuhan. Dalam peran yang khas antara masing-masing pribadi, di saat yang sama juga dibangun kepedulian antara satu dengan yang lainnya. Kesadaran itulah yang menjadi kunci bagi tumbuh kembang gereja ataupun persekutuan umat Tuhan.
Nehemia menyadari betul bahwa untuk menciptakan kondisi yang stabil dan melakukan pemulihan yang seutuhnya, harus melibatkan Allah di dalamnya. Salah satu cara pelibatan Allah adalah dengan memulihkan kembali secara benar peribadatan di bait Allah. Langkah tersebut dilakukan dengan memastikan terjaminnya kehidupan orang-orang yang melayani Tuhan serta terlibat dalam pekerjaan Tuhan. Orang-orang itu adalah kaum Lewi. Sudah semenjak datangnya bangsa Israel di tanah terjanji, orang-orang dari suku Lewi memang telah ditentukan Allah untuk melayani Tuhan di bait Allah. Mereka tidak mendapat jatah tanah untuk dikelola sebagaimana suku-suku lainnya, tetapi sebagai gantinya suku-suku lainnya harus memastikan terjaminnya hidup orang-orang Lewi. Sistem inilah yang hendak diwujudkan kembali oleh Nehemia.
Ia memerintahkan penduduk yang pulang kembali ke Yerusalem untuk memberikan persembahan persepuluhan. Supaya persembahan itu dikelola dengan baik, maka ditentukan beberapa orang yang mengatur serta mengawasi bilik perbendaharaan dan bilik persembahan Khusus. Persembahan ini harus tepat sasaran dan memenuhi tujuan awalnya yakni agar orang-orang Lewi yang bertugas untuk melayani di Rumah Tuhan dapat terjamin hidupnya serta menjalankan tugas dengan baik. Jika penghidupan orang Lewi terjamin maka mereka dapat menjalankan tugas pelayanan dengan semaksimal mungkin sehingga kehidupan rohani bangsa Israel juga dapat terpelihara.
Melalui firman Tuhan pada saat ini kita diingatkan bahwa ada banyak cara untuk terlibat dalam pekerjaan Tuhan. Mungkin ada orang-orang yang memilih untuk membaktikan diri penuh waktu dalam melayani-Nya ataupun dalam bidang-bidang tertentu dimana kita terpanggil untuk terlibat. Pada satu sisi semangat orang Israel untuk membantu orang Lewi agar memenuhi kebutuhannya selagi mereka berfokus menegakkan peribadahan, mungkin dapat kita teladani sekarang dengan mendukung para pelayan-pelayan Tuhan dimanapun mereka berada. Pekerjaan-pekerjaan Tuhan di dunia dapat terwujud dengan kesediaan orang-orang percaya untuk terlibat di dalamnya dengan penuh sukacita dan kesadaran akan panggilan Tuhan terhadap masing-masing pribadi.