Berperan dalam Kehidupan Bersama

Renungan Harian | 18 Februari 2025

Berperan dalam Kehidupan Bersama

Sudah lama kita memahami bahwa manusia adalah makhluk sosial. Kita hidup senantiasa membutuhkan orang lain dan bahkan senantiasa terikat dalam kehidupan bersama. Kenyataan dasariah ini seringkali menemukan realita yang berbeda. Masing-masing orang menjunjung tinggi ego mereka sehingga persatuan dan gerak bersama menuju visi yang telah ditetapkan menjadi semakin sulit. Maka diperlukan refleksi mendalam atas kehidupan bersama, sehingga masing-masing orang menyadari keberadaannya sebagai organisme yang saling terikat satu dengan yang lain menuju titik tujuan yang dihayati bersama. 

 

Perikop kita masih berbicara mengenai proses kepulangan kembali ke Yerusalem. Beberapa tahap telah dilalui, mulai dari pengamatan tanah Yerusalem, sampai kepada pembangunan kembali. Kini proses itu telah selesai, tiba waktunya untuk memenuhi kembali tanah Yerusalem dengan orang-orang Yahudi. Undi dibuang untuk menentukan orang-orang yang akan pergi ke Yerusalem. Mereka yang telah terpilih dicatat dengan baik oleh Nehemia sebagaimana tampak dalam perikop yang kita baca saat ini. Pada ayat 15-24, tercatat orang-orang dari suku Lewi dengan peran mereka masing-masing. Mereka bertanggung jawab atas aspek-aspek peribadahan di rumah Tuhan. 

 

Orang-orang itu dicatat berdasarkan asal suku mereka. Pada ayat 15 misalnya disebutkan

nama Semaya bin Hasub bin Azrikam bin Hasbya bin Buni, juga ada Sabetai serta Yozabad. Mereka yang disebut ini adalah pemimpin orang Lewi yang ikut pindah ke Yerusalem dan berjumlah dua ratus delapan puluh empat orang. Selain itu disebutkan pula orang-orang dengan peran spesifik mereka seperti Akub dan Talmon yang menjaga pintu gerbang Rumah Tuhan. Tidak hanya di Yerusalem, melainkan orang-orang Lewi lainnya tinggal di semua kota Yehuda. Mereka mengisi peran sebagai pelayan-pelayan bait Allah. Supaya masing-masing orang dapat menjalankan perannya dengan baik maka ditunjuklah orang-orang yang mengawasi mereka di Yerusalem.

 

Kehidupan bersama yang dibangun dalam konteks apapun pasti memerlukan kesediaan masing-masing individu untuk menurunkan egonya dan terlibat dalam kerja bersama berdasarkan misi yang telah terlebih dahulu disusun. Jika masing-masing orang hanya memikirkan dirinya sendiri maka tidak tercapai tujuan bersama tersebut. Inilah yang dapat kita refleksikan saat ini. Kaum Lewi menyediakan diri mereka untuk kembali ke Yerusalem serta membaktikan diri melalui tugas-tugas peribadahan. Apakah panggilan Allah yang dapat kita kerjakan dalam rangka partisipasi dalam kehidupan bersama yang kita hidupi? Baik itu di masyarakat, lingkungan kerja, maupun persekutuan kita masing-masing. Persembahkanlah diri kita bagi kemuliaan nama-Nya, karena itulah yang Allah kehendaki untuk kita lakukan.

 

 

 

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia