Ketika Rumah Allah Ditelantarkan

Renungan Harian | 25 Februari 2025

Ketika Rumah Allah Ditelantarkan

Seringkali kita gagal untuk menentukan prioritas dan apa yang paling berharga dalam hidup ini. Gemerlapnya dunia modern dengan segala tuntutan dan dinamikanya membuat pandangan kita teralihkan. Hidup yang seharusnya di persembahkan seutuhnya kepada Allah justru tidak lagi dilakukan. Bagaimanakah kita dapat mengembalikan fokus kehidupan kita kepada Allah? 

 

Kitab Nehemia, khususnya pasal 13:11-21, adalah cerminan kenyataan tersebut. Di balik narasi ini, kita menemukan jeritan hati seorang pemimpin yang gelisah menyaksikan rumah Allah terabaikan. Pertanyaan Nehemia, “Mengapa Rumah Allah ditelantarkan?” (ayat 11), bukan sekadar retoris, melainkan sebuah panggilan untuk berefleksi. Apa yang telah menjadi pusat perhatian kita? Apakah kita masih menjadikan Allah sebagai prioritas utama dalam hidup kita? Pertanyaan tersebut juga menjadi lambang atas keprihatinan mengenai hidup kerohanian umat pada saat itu. 

 

Ketika Nehemia kembali ke Yerusalem, ia mendapati orang-orang Lewi dan penyanyi, mereka yang seharusnya memelihara kehidupan ibadah, justru sibuk dengan ladang mereka. Mengapa? Karena bagian yang menjadi hak mereka tidak diberikan. Umat hilang kepercayaan atas institusi yang seharusnya mengelola persembahan itu dengan baik. Merekapun melupakan bagian mereka dalam pekerjaan Allah untuk menyediakan penghidupan bagi orang-orang Lewi. Akibatnya orang Lewi harus kembali berladang untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Nehemia tidak memilih untuk diam. Ia bertindak. Ia memanggil para pemimpin, menegur mereka, dan menata ulang sistem persembahan. Ini adalah pelajaran tentang pentingnya kepemimpinan yang berani dan berintegritas. Pemimpin sejati bukan yang menyenangkan telinga banyak orang, tetapi yang berani menegur demi kebenaran. 

 

Lebih lanjut lagi, Nehemia menghadapi persoalan tentang hari Sabat yang dipandang remeh. Pasar tetap dibuka, transaksi berjalan seolah-olah tak ada yang salah. Ini bukan sekadar soal aturan hari ibadah; ini adalah tentang hati yang lebih mencintai keuntungan daripada Tuhan. Nehemia menyebutnya dengan tegas: “Kejahatan apa yang kamu lakukan ini dengan melanggar kekudusan hari Sabat?” (ayat 17). Kesalahan mereka bukan karena berdagang semata, tetapi karena memutarbalikkan prioritas. Mereka lupa bahwa di balik perintah Allah ada maksud untuk memelihara hubungan yang suci antara Sang Pencipta dan ciptaan-Nya. Ia mengingatkan bangsa itu mengenai sejarah para leluhur yang berakhir tragis karena melalaikan ketetapan Allah, salah satunya adalah hukum mengenai sabat, 

 

Pada masa kini kita juga seringkali mengalami distraksi dan melupakan panggilan kita untuk terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan Tuhan. Mungkin kita tidak lagi berbicara soal persembahan hasil panen, tetapi bagaimana dengan penggunaan waktu kita? Apakah ada ruang bagi Tuhan dalam jadwal harian kita yang padat? Kita melupakan “sabat” yakni pengkhususan waktu untuk berelasi serta bersekutu dengan-Nya, kita lebih disibukkan dengan media sosial, pekerjaan, atau ragam hiburan yang ada. Sesungguhnya sebagai umat Tuhan kita hanya bisa mencoba untuk lebih bersungguh-sungguh dalam memperbaiki diri dan hidup mengikuti ketetapan-Nya. Inilah yang mendasari tindakan Nehemia yang kemudian menutup aksinya dengan sebuah doa yang tulus: "Ingatlah aku karena hal ini, ya Allahku, dan janganlah hapuskan segala kebajikan yang telah kuperbuat demi rumah Allahku dan pekerjaan yang harus dilakukan di dalamnya!" (ayat 14). Sebuah doa yang memohon kemurahan Allah berdasarkan segala hikmat dan kebajikan-Nya.

 

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia