“Allah Sang Sumber Hikmat”

Renungan Harian | 17 Mei 2025

“Allah Sang Sumber Hikmat”


Cara manusia untuk memahami dan merefleksikan keberadaan Allah merupakan sebuah misteri kehidupan yang berlangsung sepanjang sejarah. Kita menyadari keberadaan manusia sebagai ciptaan yang terbatas dan dengan demikian berhadapan dengan Allah yang Tak Terbatas serta pencipta segala sesuatu. Orang-orang Israel di masa lampau mengembangkan tradisi atau sastra hikmat dalam refleksinya akan Allah. Hikmat dipandang sebagai sesuatu yang melekat dengan Allah dan turut berkarya sejak semula bersama-Nya. Dalam sastra hikmat ada proses personifikasi hikmat yang menempatkannya seolah-olah sebagai sesosok subyek. Dengan demikian nampaklah pola relasi personal yang hendak diusung dalam penghayatan religiusitas orang-orang Yahudi. 


Pasal 28:1-21 membicarakan hikmat yang begitu sulit untuk ditemui. Perjuangannya bagaikan menyusuri sisi bumi tetapi tetap tidak menemukan Sang Hikmat. Bahkan dalam kebinasaan dan maut, sebuah penggambaran akan dunia yang tidak dapat dimengerti. Disana hikmat juga tidak dapat ditemui, hanya ada desas-desus dan masih diragukan keberadaannya. Sungguh hikmat itu jauh dari manusia dan tidak terjangkau atau dikenal. Meskipun demikian Allah mengetahui jalan ke sana, Ia juga mengenal tempat kediamannya. Dari awal mulanya, Allah menciptakan langit dan bumi. Ia melihatnya: Ia memandang sampai ke ujung-ujung bumi yang Ia sedang bentuk dan melihat segala sesuatu di kolong langit; pada saat itu Ia menetapkan kekuatan angin dan mengatur banyaknya air. Ia membuat ketetapan bagi hujan dan jalan bagi kilat guruh. Di situ hikmat hadir, Allah melihatnya, lalu memperhitungkan dan memberitakan, menetapkannya, dan menyelidikinya. 


Hikmat bersama Allah dalam berkarya membentuk dunia dan hikmat itu terarah pada Allah serta menyerahkan diri pada-Nya. Ayub meneruskan tradisi dalam Kitab Amsal yang menempatkan Hikmat sebagai ciptaan-Nya serta bersama-Nya senantiasa. Dengan demikian seharusnya menjadi sebuah keniscayaan jika manusia tunduk pada kehendak-Nya. Takut akan Tuhan, itulah hikmat. Menghormati Allah dan menempatkan-Nya sebagai satu-satunya penentu kehidupan kita. Kebebasan manusia harus terarah dalam hormat serta takut akan Allah. Dengan demikian manusia terhindar dari keinginan untuk terarah pada pemikirannya sendiri saja. 


Sahabat Alkitab, marilah menundukkan diri pada kasih,kuasa, serta kehendak-Nya semata. Mengenali hikmat-Nya memang terkadang terasa begitu sulit, apalagi jika diperhadapkan pada beragam pilihan yang membentang. Dalam kesulitan marilah kita senantiasa mendekatkan diri dalam relasi yang benar dan utuh dengan-Nya. Hanya Tuhan yang menjadi sumber pertolongan kita. Hikmat-Nya menghadirkan damai sejahtera dan keteduhan saat menjalani kehidupan.


Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia