Pernahkah berada dalam posisi “terjepit” serta jauh dari kata terbebas atas segala penyebab yang membuat hal tersebut terjadi? Namun kita tahu bahwa Tuhan adalah Allah yang menghadirkan penyelamatan serta pembebasan bagi umat yang berpegang kepada-Nya. Kelepasan dari-Nya selalu terjadi dan saat hal tersebut terjadi maka kita diundang untuk memberitakan karya pembebasan-Nya.
Pada bacaan kali ini kita melihat sang pemazmur yang mengalami himpitan karena musuh-musuh-Nya. Ia tahu bahwa Allah akan menyatakan keadilan-Nya, apalagi sang pemazmur bukanlah orang yang melakukan kesalahan. Wajar jika ia memohon keadilan dinyatakan kepada musuh-musuh-Nya melalui berbagai hal yang terjadi. Sementara itu berbeda dengan orang-orang jahat yang mengitarinya, pemazmur memilih untuk hidup dalam puji-pujian kepada Allah. Pujiannya berisi karya keselamatan yang dikerjakan Allah di sepanjang hari serta keadilan-Nya yang tiada pernah berhenti.
Kesaksian yang disampaikan pemazmur adalah sesuatu yang diajarkan oleh Allah sendiri sejak masa mudanya (ay.17). Bahkan hingga selama-lamanya Allah adalah pelindung serta penyelamatnya. Maka satu hal yang menjadi permintaan pemazmur adalah agar Allah tidak meninggalkannya. Dengan demikian pemazmur hendak memberitakan karya Allah untuk selama-lamanya. Menarik untuk melihat ayat 20, disana terletak komitmen umat beriman yang paling tulus. Jika kita biasanya secara tidak sadar hanya mau menerima yang baik-baik dari Allah, sementara saat peristiwa buruk menimpa maka Allah kita salahkan, disini pemazmur mengajarkan kita menerima semua yang datang dari Allah. Hal baik dan buruk menjadi bagian dari penyelenggaraan ilahi yang semuanya mengajarkan ketertundukan pada Allah. Bukankah hal tersebut adalah bentuk iman yang paling otentik.
Sahabat Alkitab, marilah kita hidup dalam iman yang benar kepada-Nya. Yakinlah bahwa Allah akan menolong kita meskipun terhimpit dan terdesak begitu hebatnya. Lihatlah sepanjang hidup kita maka tidak ada satupun hari yang berlalu tanpa kasih serta perlindungan-Nya. Setelah itu semua kita hayati dengan sungguh, janganlah lupa untuk bersaksi atas kebaikan-Nya. Ceritakanlah perbuatan-Nya karena kita tidak pernah tahu bahwa ada orang-orang yang sedang terpuruk dan terberkati atas kisah-kisah kebaikan Allah yang kita sampaikan.