Murid-murid memarahi/berupaya menghalangi orang-orang yang mendatangi Tuhan Yesus bersama anak- anak kecil. Padahal mereka ingin mendapatkan berkat dari Tuhan Yesus untuk anak-anak. Sikap ini wajar mengingat pandangan orang Yahudi terhadap anaak-anak.
Yesus justru melihat Anak-anak sebagai pribadi untuk menggambarkan sikap yang murni dan tulus, dengan hati dan pikiran yang bersih. Anak-anak umumnya bergantung pada orang tuanya untuk mendapatkan makanan, pakaian, perlindungan, dan kebutuhan lainnya. Mereka menerima itu semua sebagai pemberian dari orang tuanya.
Situasi ini juga seperti halnya Kerajaan Allah, Kerajaan Allah bukanlah sesuatu yang dengan sendirinya sudah menjadi hak milik seseorang. Dengan kata lain, hak untuk menikmati hidup sebagai umat Allah adalah pemberian, diperlukan ketulusan dalam menerima Allah sebagai penguasa.Seperti seorang anak kecil: jujur, hidup dengan mempercayakan diri sepenuhnya kepada orang tua. Jika seorang anak dapat menyambut orangtuanya dengan penuh cinta, demikianlah kita diundang untuk menyambut kerajaan Allah kegembiraan, kehangatan, dan cinta.