Pada awalnya memang indah dan menyejukkan, namun jika cinta tak terpelihara maka akan menjadi pudar bahkan berujung pahit
Hosea mengingatkan Israel bagaimana gembiranya Tuhan ketika pertama kali menemukan mereka, seperti orang yang menemukan buah anggur di padang gurun, seperti orang yang melihat hasil pertama buah ara. Allah bersukacita saat Israel berjanji setia kepada-Nya ketika mereka menarima Hukum Taurat di padang gurun. Namun kini mereka berubah setia bahkan sejak masih di Sitim, Moab, sebelum memasuki tanah Kanaan mereka telah menyembah kepada Baal-Peor. Israel tidak lagi sama seperti masa mudanya.
Sahabat Alkitab, mari kita membawa kembali ingatan kita pada masa di mana hati kita begitu berpaut kepada Allah, saat di mana Allah menjadi tempat satu-satunya kita bergantung dan berlindung, saat kasih yang semula itu begitu menyelimuti kita, saat dengan gagah dan yakin kita berkomitmen akan hidup di dalam Tuhan. Jika saat ini kita mendapati bahwa masa-masa itu telah lama berlalu dan hilang entah ke mana, jika cinta kita kepada Allah ternyata telah pudar dan apa yang kita kerjakan saat ini tidak lebih dari sekedar rutinitas, pengisi waktu lowong, atau sekedar penyambung hidup, maka hal terbaik untuk kita lakukan adalah dengan jujur mengakuinya di hadapan Tuhan, meminta-Nya membangkitkan kembali cinta yang semula itu, dan kita bersama dengan Dia menjaga cinta itu agar tetap hidup dan bertumbuh dalam hati kita. Inilah oasis di mana Allah menemukan kembali buah anggur dan buah ara di tengah keringnya hubungan kita dengan-Nya.
Allah mencari hati yang mau terus memelihara kasih akan Dia. Adakah Ia akan menemukan hati yang demikian dalam kita?
Salam Alkitab Untuk Semua