Dia yang Mahatahu dan melihat, sungguh-sungguh mengenal ibadah seperti apa yang kita persembahkan kepada-Nya
"Cinta berbalas dusta", mungkin itulah diksi yang dapat menggambarkan hubungan antara Allah dengan umat-Nya, Israel. Ketika Allah ingin memulihkan Israel yang dilihat-Nya bukan saja kejahatan mereka terus bertambah-tambah namun juga ibadah mereka kepada Allah adalah ibadah yang palsu. Mereka tidak sungguh-sungguh berdoa, hati mereka tidak tertuju kepada Allah saat berdoa, malah melakukan sinkritisme. Dalam doa kepada Allah mereka melakukan ritual agama Baal dengan menyakiti dan melukai diri sendiri (bnd. 1 Raj. 18:28). Tidak hanya palsu, tindakan ibadah mereka juga dianggap-Nya sebagai tindakan yang melawan Allah.
Sahabat Alkitab, yang diinginkan Allah dalam hubungan kita dengan-Nya adalah cinta yang sejati yaitu hati yang sungguh-sungguh mengasihi-Nya. Ibadah Kristen bukan tentang cara dan di mana kita beribadah tetapi tentang kesungguhan hati yang tertuju hanya kepada Tuhan saja. Ibadat Kristen bukan tentang sikap tubuh dan seberapa banyak yang kita lakukan dan persembahkan melainkan apakah semua itu berasal dari hati yang tulus dan murni atau tidak. Beberapa kali Allah mencela ibadah yang dibalut dengan keindahan tetapi di dalamnya penuh kepalsuan seperti yang terdapat dalam Yesaya 29:13 dan Mat. 6:5. Ingatlah bahwa Allah mampu melihat hingga pada kedalaman hati manusia, Ia tahu membedakan mana ibadah yang sejati dan yang palsu. Bukan penampilan ibadah yang atraktif yang dikehendaki-Nya, tetapi ibadah yang sekalipun dilakukan dalam kesederhanaan namun bersumber dari kekayaan hati dan cinta. Ingatlah juga bahwa ibadah itu bukan untuk menyenangkan dan menarik sebanyak mungkin manusia tetapi untuk menyenangkan Allah dan menarik hati-Nya.
Masakan kita memberikan yang palsu saat Allah telah memberikan yang sejati? Kalau kita saja tidak akan menyukainya bagaimanakah mungkin kita tega memberikannya kepada Allah?
Salam Alkitab Untuk Semua