Kuasa manakah yang sanggup untuk membungkam suara kebenaran? Tidak satu kuasa manusia pun mampu melakukannya, tidak juga kuasa si jahat. Allah memiliki waktu-Nya sendiri kapan menyatakan suara kebenaran-Nya kapan Ia berdiam diri
Di sebuah lembah di Babel dekat sungai Efrat dan sungai Tigris, Yehezkiel melihat lagi kemuliaan Allah. Tapi kali ini dalam kemuliaan-Nya, Allah bersuara untuk membungkam Yehezkiel. Pulang dan mengurung diri di rumah, orang-orang akan mengikatnya sehingga tidak bisa keluar dan tidak dapat lagi bertemu orang banyak, Tuhan Allah juga membuatnya menjadi bisu sehingga tidak lagi ia dapat memberi peringatan kepada bangsa Israel. Hanya tidak untuk selamanya, ketika Tuhan Allah berkehendak untuk menyampaikan firman-Nya, Allah akan membuka kembali mulut Yehezkiel. Semua ada dalam kehendak dan kedaulatan Allah
Sahabat Alkitab, jika ada yang sanggup untuk membungkam suara Tuhan maka ia lebih berkuasa dari pada Tuhan. Tetapi tidak akan pernah ada satu kuasa dan pribadi pun yang sanggup melakukannya selain Allah sendiri. Tetapi mengapa sering kali Allah diam seribu bahasa di tengah maraknya suara-suara sumbang yang mendegradasi kebenaran? Ingatlah bahwa Allah berkuasa dan berdaulat. Allah bisa memakai siapa saja untuk berbicara menyampaikan suara-Nya, Allah juga bisa membungkam orang yang telah dipilih-Nya. Allah berkuasa baik atas pribadi maupun atas waktu. Untuk masa intertestamental yang panjang Allah bahkan diam, tidak ada firman, tidak ada nubuatan. Namun Allah tahu waktu yang tepat untuk menegakkan kembali kebenaran-Nya.
Allah mengatur manusia, bukan sebaliknya. Allah juga mengatur waktu, Ia tidak pernah terlambat atau pun tergesa-gesa
Salam Alkitab Untuk Semua