Pemazmur mengawali nyanyiannya dengan dorongan kepada dirinya untuk mengucap syukur kepada Allah. Pemazmur memilih untuk meninggalkan dirinya dengan tidak mengingat kesusahan yang ia alami lalu mengarahkan hatinya kepada Allah (2). Pemazmur memiliki keyakinan bahwa seruannya akan dijawab oleh Tuhan (3) dan diakhir mazmurnya ia percaya TUHAN akan menyelesaikan semuanya baginya (8). Di pertengahan liriknya (4-6), pemazmur menyampaikan harpannya di mana semua raja di bumi akan bersyukur, memuji dan menyembah kepada TUHAN.
Sahabat Alkitab, dari nyanyian yang sifatnya personal berubah menjadi harapan universal di mana pemazmur dan semua raja-raja di bumi mencintai Allah dan mengarahkan kehidupan pada penyembahan kepada-Nya. Nyanyian mazmur ini merupakan tujuan dari hidup penyembahan kita kepada Allah. Allah adalah pusat dan tujuan dari kehidupan dan penyembahan manusia. Hanya ketika manusia telah "meninggalkan" dirinya sendiri atau menyangkal diri seperti yang dikatakan oleh Tuhan Yesus, barulah ia dapat memfokuskan dirinya pada Tuhan serta mencintai kebaikan dengan sepenuh hatinya.
Di mana kepentingan diri dan ego masih meraja, jangan berharap menemukan keindahan di dalamnya. Tinggalkanlah diri dan ikutlah Tuhan.
Salam Alkitab Untuk Semua