Memuji Untuk TUHAN Atau Untuk Selera Sendiri?

Renungan Harian | 3 Maret 2022

Memuji Untuk TUHAN Atau Untuk Selera Sendiri?

Musik dan nyanyian sudah tidak asing lagi dalam kehidupan peribadahan dan spiritualitas umat Kristen. Hampir dalam setiap ritus Kekristenan terdapat nyanyian yang sejatinya berfungsi sebagai media untuk mengungkapkan perasaan dan kondisi iman kepada TUHAN. Misalnya saja, tulisan-tulisan Mazmur yang sejak awal tidak hanya sekedar dibacakan secara biasa tetapi juga memiliki notasi serta diiringi oleh beberapa alat music, seperti kecapi maupun rebana. Di dalam tradisi Kekristenan di Eropa misalnya, Mazmur pun berkembang penggunaannya dalam liturgi yang kemudian dikenal sebagai Mazmur Jenewa dengan penekanan nilai teologisnya masing-masing sesuai dengan rangkaian liturgi secara keseluruhan. Intinya, musik dan nyanyian di dalam tradisi Kekristenan tidak hanya berfungsi sebagai ornament ibadah melainkan juga sebagai cara untuk membangun keimanan.

 

Umat Kristen perlu membangun kesadaran dan pemaknaan yang utuh terhadap nyanyian dalam ibadah. Tidak dapat dipungkiri bahwa sangat mungkin terjadi disorientasi terhadap penggunaan nyanyian dalam ibadah, entah yang bersifat personal maupun komunal seperti ibadah di gereja. Maksudnya, sangat mudah bagi umat teralihkan perhatian dan fokusnya saat menggunakan nyanyian dalam ibadah, yang semestinya berpusat kepada TUHAN justru berubah kepada selera sendiri. Mulai dari pemilihan lagu yang dipilih berdasarkan apa yang ia suka, bukan lagi berdasarkan nilai teologis yang terkandung dalam tiap syairnya, maupun penggunaan aransemen yang didasari pada selera bermusik bukan lagi dengan mempertimbangkan tepat atau tidaknya untuk mendukung nilai teologis yang terkandung dalam syair tersebut.

 

Pemazmur melalui ayat 1-5 telah memberikan sebuah contoh mengenai kesaksian iman yang menekankan pentingnya puji-pujian atau nyanyian untuk menjunjung tinggi peran TUHAN dalam kehidupan orang yang percaya kepada-Nya. Setiap nyanyian merupakan bentuk kesaksian dan deklarasi iman orang percaya kepada TUHAN, yang artinya TUHAN lah yang menjadi pusat dalam setiap nyanyian atau puji-pujian tersebut. Jadi, “Bersorak-sorailah hai orang-orang benar, dalam TUHAN!” bukan dalam kesenangan kita sendiri, “Nyanyikanlah bagi-Nya nyanyian baru;” untuk mempersaksikan kuasa TUHAN, “sebab firman TUHAN itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.”

Salam Alkitab Untuk Semua

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia