Tingkat konsumtif manusia modern selalu akan mengalami peningkatan ketika mendekati hari-hari raya. Biasanya, pada waktu-waktu tersebut banyak penjual yang menawarkan pototngan-potongan harga untuk produk-produknya. Hal itu pun cukup berhasil untuk menarik perhatian dan minat pembeli karena dianggap sebagai kesempatan yang mendatangkan untung sebagai konsumen. Inilah salah satu kecenderungan yang manusia miliki, selalu mencari kesempatan untuk mendapatkan untung. Namun, apakah manusia juga memperlakukan hal serupa kepada TUHAN?
Sungguh disayangkan jika manusia menyia-nyiakan kelegaan yang TUHAN selalu sediakan bagi setiap orang yang mau hidup jujur dan tampil dalam ketulusan di hadapan-Nya. Di antara kelegaan dan hampir putus asa, pemazmur berkata kepada TUHAN, “Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku.” Semua itu hanya terjadi ketika ia berdoa dan berkomitmen untuk hidup dalam jalan TUHAN. Berulang kali juga pemazmur mengungkapkan syukur atas perlindungan TUHAN atas dirinya yang dialami ketika ia bersedia datang kepada TUHAN dalam ketulusan. Pemazmur menggunakan semua kesempatan untuk hidup dalam perlindungan TUHAN dan tidak menyia-nyiakannya sedikit pun.
Pemazmur tahu betul bahwa TUHAN selalu bersedia untuk ditemui bagi setiap orang yang mencari-Nya. TUHAN selalu bersedia memberikan perlindungan bagi setiap orang yang meminta kepada-Nya. TUHAN akan memberikan didikan bagi setiap orang yang datang untuk belajar kepada-Nya. TUHAN selalu menyediakan kedamaian dalam kasih setia-Nya bagi orang yang percaya kepadda-Nya. Kasih setia TUHAN selalu tersedia, tanpa syarat dan tidak akan berakhir. Kita hanya perlu datang dan mengambil bagian di dalam TUHAN. TUHAN tentulah bukan produsen yang sedang menjual kasih setia-Nya. Namun, jikalau kita bisa merasa rugi untuk melewatkan tawaran diskon terhadap barang tertentu, maka bukankah kita seharusnya merasa sangat menyesal untuk menyia-nyiakan kasih setia TUHAN yang selalu terbuka bagi setiap orang yang mengingininya? Jadi, apakah kita akan menyia-nyiakan kasih setia TUHAN itu?