Tidak Semua Keinginan Harus Diwujudkan

Renungan Harian | 2 November 2022

Tidak Semua Keinginan Harus Diwujudkan

Hampir setiap manusia, pada umumnya, memiliki keinginan atas beberapa hal atau kondisi agar terjadi pada dirinya. Biasanya, keinginan-keinginan tersebut adalah berbagai hal yang mendatangkan keuntungan atau dampak menyenangkan bagi dirinya sendiri. Namun, ada juga keinginan yang bertujuan untuk mendatangkan hal baik bagi orang lain, meski tidak sedikit juga yang sebaliknya. Intinya, memiliki keinginan adalah sesuatu yang wajar bagi seorang manusia. Persoalannya terletak pada apakah keinginan itu baik atau buruk? Apakah keinginan itu tepat atau keliru? Dan, apakah keinginan itu harus terwujud atau sebaliknya? Pertanyaan-pertanyaan semacam inilah yang muncul di dalam situasi ketika Tuhan Yesus terangkat ke langit di hadapan para murid-Nya.

Pada ayat 6 kita dapat melihat keinginan yang dimiliki oleh para murid, yaitu Tuhan Yesus melakukan pemulihan bagi kerajaan Israel. Di dalam bahasa politis, keinginan para murid tersebut sangat mungkin untuk dikategorikan sebagai sebuah gerakan revolusi. Keinginan ini pun tidak berarti buruk. Apalagi, pengalaman penjajahan yang sudah berabad-abad dialami oleh bangsa Israel pasca pembuangan telah menjadi sebuah konteks yang sangat ‘melegitimasi’ keinginan yang dilontarkan oleh para murid tersebut kepada Tuhan Yesus. Namun, respons yang Tuhan Yesus berikan justru terkesan mengecewakan bagi para murid ketika ia berkata, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.” Para murid pun harus terima kenyataan pupusnya keinginan tersebut. Namun, Tuhan Yesus tidak meninggalkan para murid dalam kepunahan semangat atas keinginan. Malahan Ia menambahkan respons-Nya bagi mereka dengan mengungkapkan sebuah kondisi yang akan segera mereka alami, yakni pemberdayaan untuk menjadi saksi Kristus pada saat Roh Kudus turun kepada mereka.

Sahabat Alkitab, respons dari Tuhan Yesus tersebut telah mengajarkan para murid bahwa keinginan mereka bukan menjadi sesuatu yang harus diwujudkan. Malahan Allah memiliki rancangan yang jauh lebih besar dari apa yang dapat mereka bayangkan. Hal ini pun mengajarkan kita bahwa tidak semua keinginan perlu terjadi sesuai dengan apa yang kita mintakan kepada Allah. Justru, kita perlu berbesar hati untuk menerima rancangan kuasa Allah yang jauh lebih memberdayakan kita sebagai umat-Nya. Kita juga perlu menyadari bahwa tidak semua keinginan yang kita miliki sesuai dengan rancangan pemberdayaan Allah. Oleh sebab itu, jangan biarkan kekerasan hati menguasai diri yang memaksa keinginan agar diwujudkan karena justru menjadi penghalang kuasa Alah melalui rancangan yang lebih memberdayakan.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia