Orang yang sudah murtad tidak mungkin dapat dibimbing kembali untuk bertobat lagi dari dosa-dosa mereka. Peringatan ini begitu keras disampaikan oleh penulis Ibrani kepad apara pembacanya. Sebab mereka sekalipun telah menikmati kasih karunia Allah, menerima pengajaran yang benar, namun hati mereka begitu mudah berbalik dari-Nya. Dan sekali pun mereka tahu tentang kebenaran namun dengna kesadaran mereka telah menolak kebenaran itu. Apa yang mereka lakukan seperti menyalibkan kembali Yesus untuk kedua kalinya.
Sahabat Alkitab, peringatan keras yang disampaikan oleh Penulis Ibrani tidak menujukkan bahwa seseorang dapat kehilangan keselamatannya. Sebab Yesus sendiri berkata bahwa mereka yang telah berada dalam genggaman-Nya tidak ada satu kuasa atau pribadi pun yang dapat merebut mereka dari-Nya (lih. Yoh. 10:27-29). Mereka yang dimaksudkan adalah domba-domba-Nya yang mendengarkan dan mengenali suara-Nya lalu dengan setia mengikuti-Nya. Sementara mereka yang murtad adalah orang-orang yang telah mendengarkan suara Allah, mereka mengenali-Nya, tahu bahwa firman Allah adalah kebenaran, namun mereka menolak untuk mengikuti-Nya. Mereka seperti rumah yang telah tersapu bersih, rapih teratur, namun kosong, sehingga roh jahat masuk ke dalamnya dengan mengajak tujuh roh yang lebih jahat lagi, sehingga keadaannya menjadi jauh lebih buruk dari keadaannya yang semula. (lih. Mat. 12:43-45). Dalam konteks zaman itu tidak berbeda dengan saat ini. Orang-orang itu berada bersama dengan kita, menjadi bagian dari kita, beribadah dan mendengarkan firman yang sama, memuji Tuhan dan melakukan pelayanan bersama, menikmati kebaikan dan mukjizat Tuhan, dibaptis dan duduk semeja dalam perjamuan yang sama, namun mereka kemudian menyangkali dan menolak semuanya itu. Sungguh, betapa buruknya itu.
Mintalah kepada Tuhan agar Dia terus menguatkan iman percaya kita, membuat kita mengerti akan kebenaran, dan membawa kita senantiasa bersama dalam kebenaran-Nya.
Salam Alkitab Untuk Semua