Paulus memberikan perbandingan yang sangat kontras yaitu antara keberadaan sebelumnya dari jemaat Efesus dengan sifat Allah. Dahulu mereka mati secara rohani karena berdosa dan melanggar perintah Allah, hidup mengikuti kebiasaan dunia, menyerahkan diri kepada kuasa si jahat, tetapi dalam keadaan yang demikian, Allah yang murka atas keberadaan itu tetap menunjukkan kasih-Nya yang besar. Yesus mati bagi mereka agar mereka memiliki hidup dan diselamatkan.
Sahabat Alkitab, apa yang dikatakan Paulus juga menunjukkan keberadaan semua manusia bahkan mereka yang belum ada. Kita semua mati karena dosa, keberadaan natur yang berdosa serta pikiran, niat, dan tindakan yang berdosa. Keadaan itu sudah seharusnya menerima murka Allah. Semua orang, tidak ada seorang pun yang terluput. Sebab kita semua berdosa dalam segala hal, bahkan dalam tindakan yang paling baik sekalipun. Kebaikan kita yang paling baik sama berdosanya dengan kejahatan yang paling jahat. Demikianlah keadaan kita dahulu. Namun, Allah baik, Ia penuh kasih, Ia sabar, Ia murah hati dan lemah lembut, Ia menanggung dosa kita di dalam diri-Nya sendiri supaya kita diselamatkan. Ia membawa kita kepada hidup yang berlimpah kasih karunia. Tidak diingat-Nya lagi segala dosa kita, dibuang-Nya sejauh timur dari barat. Syukur kepada Allah.
Sekarang kita telah dibenarkan karena kasih-Nya, marilah kita hidup dalam perjuangan untuk selalu hidup benar bagi-Nya.
Salam Alkitab Untuk Semua