Untuk pertama kalinya Alkitab mengungkapkan tentang persetubuhan yang terjadi antara manusia itu (Adam) dengan Hawa, istrinya. Dari persetubuhan itu, Hawa melahirkan Kain lalu Habel. Kain seorang petani, Habel seorang penggembala kambing domba. Dua pekerjaan yang memiliki nilai kebaikan yang sama di hadapan Allah. Keduanya mempersembahkan kurban kepada Tuhan dari hasil pekerjaan masing-masing. Allah menerima persembahan Habel, tetapi persembahan Kain tidak. Hati Kain menjadi begitu meluap dengan emosi. Allah menggambarkan dosa sebagai sesuatu yang sangat menggoda yang siap masuk kapan saja menguasai manusia yang tidak mampu mengendalikan emosinya.
Sahabat Alkitab, sejak kejatuhan Adam dan Hawa, hidup manusia selanjutnya tidak akan pernah sama lagi. Manusia tidak perlu diajarkan untuk berbuat dosa, dengan sendirinya manusia menjadi sangat mahir dan ahli melakukannya. Harapan bahwa keturunan pertama dari Adam dan Hawa akan membawa kebaikan bertepuk sebelah tangan. Tidak ada contoh kemarahan yang meluap-luap yang pernah dilihat oleh Kain, namun itu terjadi atas dirinya. Allah selalu memberikan peringatan kepada kita sebelum keinginan dosa itu dibuahi, namun keputusan ada di tangan kita. Apakah kita yang menguasainya ataukah kita yang dikuasainya. Di dalam diri setiap kita yang telah menerima keselamatan dari Allah tergantung harapan untuk membawa perubahan hidup yang lebih baik di mana saja kita berada.
Allah menyelamatkan kita untuk membawa damai dan kebaikan di tengah dunia. Genapilah itu.
Salam Alkitab Untuk Semua