Oleh karena keterangan yang diberikan oleh juru minum raja tentang Yusuf, maka raja memerintahkan untuk mengeluarkan Yusuf agar ia juga dapat menafsirkan mimpi raja. Jawaban Yusuf saat itu telah menunjukkan kekuatan karakternya sebagai seorang yang tidak hanya rendah hati tapi imannya kepada Allah. Ia percaya dan mengakui bahwa bukan dia melainkan Allah yang melakukan semuanya itu.
Sahabat Alkitab, sikap Yusuf adalah teladan yang sangat baik dari seorang yang benar-benar mengakui kehambaannya dan mengakui kuasa serta hikmat Allah. "Bukan hamba,... melainkan Allah", dapatkah kita juga berkata seperti itu dengan jujur dan tulus atas setiap pujian dan kepercayaan yang kita terima? Atas semua hikmat, kekuatan, karunia, dan kekayaan yang ada pada kita? Bukan sekedar perkataan klise malainkan sebuah ungkapan penyembahan yang dalam, yang hanya dapat kita ucapakan jika kita sungguh-sungguh sadar dan mengakui bahwa semua yang ada pada kita saat ini berasal dari dan milik Allah.
Apakah yang kita miliki yang tidak berasal dari Allah? Jika semua kebaikan dan karunia itu datang dari Allah, maka sembahlah Dia dan berikanlah pujian tertinggi kita kepada-Nya. (it)
Salam Alkitab Untuk Semua