Paulus adalah Rasul yang diangkat langsung oleh Yesus Kristus, sekalipun begitu, ia beserta Timotius dan para rasul lainnya yang menyebarkan Injil Yesus Kristus mengalami penderitaan serta kesukaran hidup. Hal ini ia ungkapkan kepada jemaat Korintus melalui suratnya ini agar mereka tahu bahwa bukan hanya mereka saja yang sedang mengalami penderitaan tetap ia juga. Namun Paulus menyadari dan merasakan adanya kuasa Allah yang memberikan kekuatan dari dalam dirinya, dengan begitu ia pun dapat menguatkan orang lain yang ia layani yang sedang dalam kesusahan juga.
Sahabat Alkitab, masakan kita harus selalu menuntut kebahagiaan, kesenangan, berkat berkelimpahan dalam mengikut dan melayani Tuhan jika orang-orang sekaliber para rasul pun mengalami penderitaan dan berbagai kesukaran yang berat? Apakah kita sudah merasa melebhi mereka dalam hal iman, kesetiaan, dan ketekunan dalam mengikut dan melayani Tuhan sehingga bagi kita tidak seharusnya ada kesukaran dan penderitaan? Kesulitan dapat datang kepada siapa saja tanpa terkecuali, namun yang akan menjadi pembeda antara kita dengan orang-orang yang tidak mengenal Allah adalah kekuatan dan pengharapan yang kita miliki yang datangnya dari pada Allah. Kekuatan itu adalah kekuatan untuk tetap bertahan sekalipun kesusahan itu tidak akan pernah kita lihat ujungnya atau kekuatan untuk menang. Dan pengharapan itu adalah pengharapan akan kemuliaan Allah yang akan dinyatakan kelak kepada kita (bnd. Rom. 8:18).
Dalam segala kesusahan yang sedang dan mungkin akan kita hadapi karena iman kepada Kristus, temukanlah kekuatan yang telah Allah taruh dalam diri kita sehingga kita menjadi beda dengan orang-orang yang tidak memiliki pengharapan akan Kristus.
Salam Alkitab Untuk Semua