Akhirnya setelah dua tahun lewat, juru minun raja yang pernah menerima kebaikan hati Yusuf melalui penafsiran mimpinya, ia mengingat Yusuf dan dengan keberanian menceritakan kepada raja perihal apa yang pernah dilakukan Yusuf kepadanya. Tindakannya itu jelas mengandung resiko baginya, sebab tergolong tindakan yang lancang, mungkin saja ia akan dimasukkan kembali ke dalam penjara. Namun, Allah telah menetapkan jalan bagi Yusuf dan itu pasti akan terjadi. Allah menggerakkan juru minum raja untuk menceritakan kebaikan Yusuf, sekalipun ia mencoba untuk menguburnya. Pada waktu dan cara yang telah Allah tetapkan, kebaikan Yusuf bersinar kembali.
Sahabat Alkitab, siapa yang menabur kebaikan akan menuai kebaikan pula, tetapi siapa yang menabur angin akan menuai badai. Hukum tabur-tuai tentu terus berlaku di sepanjang kehidupan kita di dunia ini. Allah begitu adil sehingga tidak pernah melupakan untuk "membayar" kebaikan yang dilakukan manusia kepada sesamanya. Firman Tuhan meminta kita untuk berbuat baik kepada sesama manusia dan terutama kepada saudara seiman. Allah telah menunjukkan kebaikan-Nya kepada kita, Dia menaruh kebaikan itu juga dalam hati kita supaya dengan begitu kita dapat meneruskan untuk berbuat baik kepada sesama. Pelajaran dari Yusuf adalah berbuat baik tidak perlu menunggu keadaan yang baik, dalam keadaan yang paling terpuruk sekalipun kita masih memiliki potensi untuk berbuat baik kepada siapa pun juga.
Kebaikan itu seperti cahaya, tidak perlu diceritakan ia pasti akan bercahaya, dan sekalipun coba untuk ditutupi, cahayanya akan tetap bersinar.
Salam Alkitab Untuk Semua