Allah mewujudkan mimpi yang pernah Dia berikan kepada Yusuf. Allah tidak berdusta. Ketika Dia memberikan mimpi bahwa suatu hari kelak berkas-berkas gandum, yang menggambarkan kesebelas anak Yakub, akan sujud menyembah kepada Yusuf, begitupun matahari, bulan, dan sebelas bintang (Kej. 37). Sekali pun jalan yang harus dilewati untuk sampai ke situ tidak mudah, bahkan harus mengalami keterpurukan, dibuang ke dalam sumur, dijual sebagai budak, digoda, difitnah, dan dipenjarakan. Namun Allah membuat setiap jalan yang sulit itu sebagai sebuah batu loncatan untuk menuju kepada kebaikan demi kebaikan dan kemurahan demi kemurahan Allah. Allah melihat kebaikan hati Yusuf karena itu Allah memilihnya untuk menyatakan kebaikan-Nya kepada segala bangsa.
Sahabat Alkitab, siapa Anda sekarang? Siapakah Anda puluhan tahun yang lalu? Dapatkah Anda melihat perbedaannya? Jika saat ini Anda berada pada karir yang lebih baik, pendidikan yang lebih baik, kehidupan pribadi dan keluarga yang lebih baik, maka itu semua adalah karena kebaikan dan kemurahan Allah. Masa-masa sulit telah kita lewati, dan Allah memakai semua itu untuk menunjukkan kepada kita hari ini bahwa semuanya itu adalah jalan yang diizinkan-Nya untuk kita lewati, agar kita dapat melihat kebelakang pada hari ini akan serangkaian kemurahan Allah yang tidak pernah putus. Allah menunjukkan kebaikan dan kemurahan-Nya kepada orang-orang yang baik hatinya. Itu adalah kita anak-anak-Nya.
Kiranya kebaikan hati itu terus melekat dalam hati kita, menjadi darah dan daging yang tidak terpisahkan. Dan lihatlah, Allah bekerja memberkati kita. (it)
Salam Alkitab Untuk Semua