MEWUJUDKAN MISI ILAHI BAGI GENERASI MENDATANG
Suasana pagi hari di sekitar kantor Sinode Gereja Kristen Abdiel (GKA) pada Sabtu 4 Mei 2024 terasa cerah dan penuh harapan. Pagi itu menjadi momen bersejarah bagi Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dan Sinode GKA. Kedua lembaga sepakat untuk menjalin kemitraan yang saling memberdayakan melalui penandatangan Kesepakatan Kerja Sama (KKS).
Hadir dalam pertemuan tersebut para pimpinan dari kedua lembaga yang bermitra. Dari GKA, hadir Ketua Umum Sinode GKA, Pdt. David S. Kosasih, Sekretaris 2, Ev. Ivan Nondolesmono, dan Bendahara Sinode, Pnt. Timotius Gunawan. Sementara dari LAI hadir Ketua Umum LAI, Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat Lebang, juga Kepala Departemen Komunikasi dan Pengembangan Kemitraan LAI, Erna Yuliawati, dan didampingi oleh Staf LAI Perwakilan Surabaya, Hana Ferren.
Lebih dari sekadar kesepakatan di atas kertas, penandatanganan KKS ini menguatkan visi bersama kedua lembaga untuk bersama-sama menyebarkan Kabar Baik hingga ke ujung bumi dan menjadikan firman Tuhan sebagai inspirasi dan penuntun dalam kehidupan. LAI berharap melalui kemitraan ini sinar dan kebenaran firman Tuhan semakin mengakar dalam batin umat, memperkaya kerohanian mereka dan memimpin umat Tuhan dalam kehidupan sehari-hari di tengah dunia. Senada dengan LAI, Sinode GKA memiliki harapannya yang sama, untuk memperkaya pengalaman rohani umat melalui penggunaan Alkitab yang lebih dalam dan bermakna.
Kesepakatan kerja sama ini membuka pintu bagi kolaborasi kedua lembaga dalam pendidikan rohani. Sinode GKA memiliki beberapa sekolah yang dapat menjadi wadah bagi LAI untuk terus memperkenalkan Alkitab dan bagiannya kepada generasi penerus bangsa. Harapan bersama dari kedua lembaga ini adalah agar melalui pendidikan rohani yang kuat, para siswa dapat tumbuh dan berkembang dalam iman, menjadi generasi yang kuat dan bertanggung jawab dalam meneruskan nilai-nilai kristiani yang diperjuangkan oleh kedua belah pihak. Dengan demikian, penandatanganan KKS ini tidak hanya menjadi awal perjalanan kemitraan, tetapi juga menjadi fondasi pembangunan spiritual yang lebih baik bagi umat Kristiani dan bangsa ini secara keseluruhan di masa mendatang.(hf)