Menanti dalam Pertobatan

Berita | 1 Desember 2024

Menanti dalam Pertobatan


LUKAS 21: 25-36

 

Mengapa kita Harus Melalui Masa “Adven” ?

Seorang kawan yang berasal dari Nusa Tenggara Timur sempat berujar,  bahwa satu hal yang dirindukannya dari kampung halaman adalah nuansa natal yang begitu kental dan sangat terasa menjelang bulan Desember. Ia melanjutkan nostalgianya dengan berujar bahwa kalau memasuki bulan berakhiran “ber” (september, oktober, dst), lagu natal pasti sudah diputar dimana-mana mulai dari di tempat-tempat umum hingga terdengar di lingkungan rumah masing-masing. Rasanya apa yang dikatakan oleh kawan tersebut benar juga. Bahkan di daerah lain juga demikian walau tidak begitu kental nuansanya jika dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia Timur.  Paling tidak di pusat-pusat perbelanjaan lagu natal juga sudah diperdengarkan. Memasuki akhir November hingga awal Desember pun beberapa gereja ada yang telah menyelenggarakan perayaan Natal.

 

Gegap gempita nuansa Natal di atas tidaklah sepenuhnya keliru, tetapi kadangkala hal tersebut membuat kita melupakan satu titik penting dalam peziarahan iman sebelum natal itu tiba yakni masa adven. Masa Adven dalam kalender liturgi dan tradisi gereja-gereja perdana adalah sebuah masa penantian akan kedatangan Tuhan. Seperti koin dengan dua sisi demikianlah penantian kedatangan Tuhan dalam adven juga mempunyai dua sisi. Pada satu sisi kita mempersiapkan diri untuk merayakan serta mengingat kelahiran-Nya ribuan tahun silam, tetapi di sisi yang lain penantian kita juga diarahkan pada kedatangan-Nya kembali ke dunia untuk menyempurnakan keselamatan kita di akhir zaman.

 

Seruan-seruan mengenai pertobatan, berjaga-jaga, dan kewaspadaan umat beriman menjadi bagian integral dari masa penantian tersebut. Maka gegap gempita perayaan Natal sebaiknya didahului dengan tindakan aktif reflektif untuk menyiapkan diri melalui sebuah masa penantian sebagai bagian kesadaran umat percaya untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya kembali. Sebagaimana seruan Kristus pernah menggetarkan umat-Nya, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah dekat!”

 

Beragam Tanda Akhir Zaman dan Pembuktian Kedaulatan Tuhan

Teks yang mau kita refleksikan bersama dalam christmas journey adven 1 ini adalah bagian dari warta Kristus menurut injil Lukas mengenai akhir zaman. Kuasa Tuhan akan mengguncang semesta. Bumi dan benda-benda penerang di angkasa akan turut terdampak. Gambaran ini menggemakan nubuat eskatologis Yes. 34:4, Yl. 2:10, Hag. 2:6,21. Perubahan-perubahan spektakuler itu mengungkapkan kedatangan Tuhan yang akan menjadi momen perombakan segalanya yang ada sekarang. Tuhan membuat pernyataan yang teramat tegas akan kekuasaan-Nya. Mereka (bangsa-bangsa) yang selama ini memegang kekuasaan di bumi demi keuntungan sendiri akan merasakan ketakutan yang luar biasa. Kuasa mereka atas dunia akan berakhir dengan kedatangan Tuhan yang digambarkan melalui turunnya sang Anak Manusia dari atas awan. Hal itu juga berarti bahwa Kerajaan Allah akan digenapi sepenuhnya. 

 

Bagaimanakah seharusnya respon dari orang percaya? Banyak dari antara kita yang selama ini yang membayangkan akhir zaman dengan penuh ketakutan, padahal seharusnya kita boleh memiliki kelegaan hati dalam masa itu karena kedatangan Tuhan berarti penyelamatan bagi orang percaya sudah dekat. Bagi para penerima Injil Lukas yang kala itu dirundung berbagai penganiayaan dan ketidakpastian, berita ini sungguh merupakan sebuah pembebasan dari apa yang ditanggung selama ini karena orang percaya diberi bagian dalam kemuliaan-Nya. 

 

Orang-orang percaya harus berhikmat dalam membaca tanda-tanda zaman. Tuhan Yesus mengibaratkannya dengan aktivitas melihat tanda-tanda pada pohon Ara untuk mengetahui perubahan musim. Dengan datangnya musim yang berbeda maka cara orang-orang menghadapinya akan berbeda pula. Sebagaimana kejelian dan hikmat anak-anak Tuhan untuk membaca tanda-tanda zaman. 

 

Apa yang Menjadi Bagian Kita?
Kedatangan Tuhan yang semakin dekat itu memang harus kita sambut dengan penuh sukacita dan kelegaan. Namun kita juga memiliki peran dalam menyambut kedatangan-Nya. Itulah sebabnya Tuhan menasehatkan para murid untuk senantiasa berjaga-jaga dengan cara tidak terbuai pada pemenuhan hawa nafsu yang tiada berujung dan kekhawatiran-kekhawatiran yang berlebihan akan makanan, minuman, pakaian dan kekayaan yang menghalangi fokus pada Kerajaan Allah. 

 

Maka untuk menghadapi itu semua orang percaya perlu untuk membekali diri dalam doa serta pertobatan senantiasa kepada Tuhan. Hal itu harus dilakukan agar hati kita senantiasa terarah kepada-Nya. Bukankah kini kita juga berada dalam nuansa yang sama dengan apa yang dapat dideskripsikan sebaga “zaman akhir”. Perang, bencana alam, krisis dalam berbagai segi kehidupan, seharusnya sudah cukup menjadi penanda bagi kita untuk senantiasa berjaga-jaga dan bertobat. Kelak jika saatnya tiba dan Ia datang kembali maka kita sudah bersiap-siap. 

 

Untuk Direnungkan

Marilah kita merenungkan pertanyaan berikut: Bagaimanakah selama ini kita menghayati masa Adven? Apakah sudah kita pergunakan sebagai momen pertobatan kita?

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia