Empat Modal LAI

Berita | 7 April 2019

Empat Modal LAI


Bila kita menengok ke masa dimana LAI didirikan, yaitu pada 9 Februari 1954, pastilah banyak kesulitan yang dihadapi karena banyak sekali keterbatasan. Sebagai negeri yang baru 9 tahun merdeka, situasi dan kondisi Indonesia pada waktu itu tentu juga memberi pengaruh yang sulit kepada LAI yang baru berdiri.

Semua lembaga yang mampu berdiri, bertahan, bertumbuh, dan terus berkembang, pastilah didukung oleh kecukupan modal atau kapital yang menopangnya. Mengapa LAI mampu bertahan dan bahkan berkembang terus sampai usia 65 tahun? Ternyata ada empat modal yang menopangnya, dan satu modal diantaranya yang sangat digdaya.

LAI sebagai sebuah lembaga nirlaba memiliki modal yang bisa diibaratkan seperti pohon besar yang terdiri atas dua bagian: (1) bagian yang di bawah tanah, yaitu akar, dan (2) bagian yang terletak di atas tanah yaitu batang serta daun. Bagian yang berada di atas tanah tidak dapat bertahan dan berbuah tanpa akar yang menghunjam ke tanah dengan kuat.

Gambaran akar yang berada di bawah tanah adalah dua modal, yaitu “modal spiritual dan modal relasional.” Sedangkan gambaran batang dan daun adalah dua modal yang lain, yaitu: “modal intelektual dan modal fisik.”

Modal spiritual adalah modal yang paling”powerful” atau digdaya di LAI. Betapa tidak. Dorongan untuk mendirikan LAI adalah dorongan spiritual. Dorongan membangun LAI adalah dorongan spiritual. Dorongan untuk meneruskan karya-karya LAI adalah dorongan spiritual. Para pendiri, pembina, pengawas, pengurus dan karyawan LAI, semuanya memiliki dorongan spiritual untuk membangun, mempertahankan dan terus mengembangkan LAI demi melayaniNya sampai ujung bumi.

Ada banyak kesulitan yang hanya dapat diatasi dengan modal spiritual. Terlalu banyak bila disebutkan satu persatu berbagai macam kesulitan, keterbatasan, kekurangan, ancaman-ancaman yang sudah berhasil dilalui oleh LAI. Semua karena anugerahNya. Tuhan selalu menolong dan peduli kepada LAI. Itulah makanya di seluruh kantor LAI, setiap pagi diadakan persekutuan doa bersama selama 30-45 menit sebelum mulai bekerja. Ini adalah modal utama LAI, yaitu modal spiritual – terhubung langsung dengan Sang Pencipta Yang Maha Pengasih.

Modal kedua adalah modal relasional. Ini adalah ekspresi kasih kepada sesama. Bila relasi tidak baik secara internal, pastilah akan banyak berpengaruh terhadap produktivitas kerja, dan akhirnya kinerja LAI tidak bisa prima. Relasi yang tidak baik secara internal, juga berdampak buruk kepada relasi eksternal. Kesehatian dalam keseharian kerja menjadi mutlak demi optimalisasi modal relasional ini. Saling berpikir dan bertindak positif, saling menolong, memperhatikan, dan memberi yang terbaik menjadi pupuk modal relasional. Bila relasional positif maka kemitraan sinergis dengan eksternal menjadi suatu keniscayaan.

Modal ketiga adalah modal intelektual. Masing-masing individu di dalam LAI memiliki intelektual masing-masing yang bila disinergikan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa. Intelektual ini harus terus diasah dan dioptimalkan demi kinerja yang menopang keberadaan LAI. Modal intelektual termasuk di dalamnya segala karya cipta yang sudah menjadi hak paten, seperti karya terjemahan, karya tulis, merk, logo, program, aplikasi dan hal lain yang “intangible.”

Modal terakhir adalah nodal fisik. Ini sangat populer dan mudah dilihat, antara lain tanah, bangunan, mesin, kendaraan, peralatan kerja, uang, dan berbagai kepemilikan yang “tangible”, berwujud. Modal ini seringkali sangat diistimewakan seolah menjadi satu-satunya modal dalam mengembangkan sebuah lembaga. Padahal sejatinya, tanpa tiga modal yang terdahulu di atas, modal fisik bisa menjadi beban lembaga.

Empat modal yang sudah dikaruniakan Tuhan kepada LAI selama 65 tahun ini akan terus menopang keberadaan lembaga ini ke depan. Dan yang paling digdaya adalah modal spiritual, yang tak terbantahkan.

Oleh Sigit Triyono (Sekum LAI)


Salam AlkitabUntuk Semua

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia