Sesuai surat titah raja yang sudah tersebar ke seluruh Persia, tanggal 13 bulan Adar adalah tanggal yang ditunggu oleh semua musuh bangsa Yahudi untuk memusnahkan bangsa Yahudi di seluruh kerajaan Persia. Dalam menghadapi situasi ini, orang Yahudi pun sudah mempersiapkan diri. Mereka berkumpul di setiap kota dan bersatu memberikan perlawanan kepada siapa saja yang ingin membunuh mereka. Bangsa Yahudi berperang dengan penuh keberanian, tanpa ada rasa ketakutan sedikit pun demi mempertahankan eksistensi bangsanya dari ancaman bangsa-bangsa yang ingin memusnahkan mereka.
Keberanian yang dimiliki oleh bangsa Yahudi lebih besar dibandingkan dengan ketakutan mereka. Hal itu menjadi penyemangat bagi mereka untuk mengalahkan musuh-musuh mereka, kemenangan demi kemenangan di setiap kota Persia berhasil diraih, korban yang berjatuhan lebih banyak dipihak musuh bangsa Yahudi dibandingkan bangsa Yahudi sendiri. Di kota Susan ada lima ratus orang yang terbunuh oleh bangsa Yahudi, bahkan diantaranya adalah kesepuluh anak Haman. Meskipun berhasil menumpas bangsa-bangsa yang ingin memusnahkannya, namun bangsa Ibrani tidak merampas harta mereka. Pada hari itu juga kabar korban yang terbunuh oleh bangsa Yahudi segera disampaikan kepada Raja Ahasyweros, hal tersebut membuat bangsa-bangsa lain yang ingin melawan bangsa Yahudi menjadi ketakutan dan mengurungkan niat mereka berperang. Belum lagi peran Mordekhai sebagai pejabat dan mempunyai kedekatan dengan raja Persia membuat para pembesar dan pejabat yang ada memberikan dukungan dan menyokong bangsa Yahudi dalam menghadapi situasi ini.
Sahabat Alkitab, kita bisa memilih untuk tidak takut terhadap hal-hal yang dapat mengintimidasi kita. Seperti takut kehilangan kedudukan, takut kehilangan teman, takut hidup susah, takut terjangkit virus Corona, takut tidak mendapatkan jodoh, dll. Perasaan takut dan berani adalah sebuah pilihan. Meski demikian, kita bisa mengubah sikap kita dari selalu diperbudak rasa takut menjadi berani menghadapi hal-hal dengan konsekuensi yang menakutkan. Bukan soal agar hidup menjadi mudah, melainkan soal tekad untuk memilih hidup yang bernilai.
Berani bertahan pada kebenaran dan rela memikul konsekuensinya, karena ada hal yang lebih besar dan lebih penting dibandingkan rasa takut, yakni hidup yang bernilai dan berkenan di hadapan Tuhan. Mari hadapi ketakutan kita dengan keberanian yang dari pada Tuhan.
Salam Alkitab Untuk Semua