Pada hari itu juga kabar tersiarnya korban yang dikalahkan oleh bangsa Yahudi telah sampai kepada raja Ahasyweros. Di benteng Susan, 500 orang dibunuh termasuk kesepuluh anak-anak Haman. Semua musuh dibantai oleh orang Yahudi tetapi rampasan tidak diambil oleh mereka. Pada keesokan harinya, kabar baik tersebut disampaikan raja kepada ratunya Ester dan karena begitu besar kasih raja kepada Ester, raja menawarkan kembali apa yang menjadi keinginannya yang lain. Kabar yang diterima Ester belum juga membuat Ester tenang dan cukup, Ester menyadari bahwa musuh-musuh bangsa Yahudi masih berkeliaran bebas dan merancangkan suatu rencana untuk membalas bangsa Yahudi maka Ester meminta satu hari lagi untuk menyelesaikan pembalasan terhadap musuh-musuh bangsa Yahudi, serta menggantung mayat anak-anak Haman ditiang gantungan didepan penduduk Ibukota Susan sebagai peringatan akan bangsa-bangsa lain yang membenci bangsa Yahudi.
Permintaan ini segera disetujui oleh raja, raja memerintahkan membuat surat perintah baru yang harus disebarkan diseluruh wilayah Ibukota Susan. Karena itulah, pada hari keempat belas di Ibukota Susan 300 orang lagi dibunuh dan mayat anak-anak Haman digantung ditengah-tengah Ibukota Susan. Di seluruh daerah kerajaan itu, 75.000 musuh orang Yahudi telah dibunuh, dikalahkan dan dibinasakan dan kali inipun bangsa Yahudi tidak merampok maupun merampas harta benda musuh-musuh mereka. Pada hari ke empatbelas bangsa Yahudi yang berada diprovinsi-provinsi kecil dan pada hari ke limabelas bangsa Yahudi di Ibukota Susan merayakan kemenangan itu, mereka bersukaria dengan mengadakan jamuan makan besar dan saling bertukar hadiah, hari besar inilah yang menjadi awal mula Hari Raya Perayaan Purim di Israel sampai saat ini.
Sahabat Alkitab, dari cerita Ester diatas mungkin pemahaman kita akan sedikit kontradiksi mengapa Ester yang tadinya merupakan sosok yang takut dan pemalu dihadapan raja Ahasyweros tidak memiliki keberanian sedikitpun untuk meminta sesuatu menjadi sosok yang begitu kejam tanpa memberi ampun untuk musuh-musuhnya ketika ditawarkan kembali suatu permintaan lain oleh raja.
Tetapi jika kita menilik keadaan bangsa Yahudi saat itu dimana mereka harus hidup berdiaspora, mereka hidup dengan penuh ketakutan dinegeri pembuangan sehingga pada saat itu bangsa mereka harus menutupi jatidiri mereka sebagai bangsa Yahudi dan harus terancam pembantaian hal ini yang menjadikan Ester bertanggung jawab akan keselamatan bangsanya.
Keinginan Ester hanya ingin Hak bangsanya yang hidup sebagai bangsa “pembuangan” dinegeri Persia sama seperti bangsa-bangsa lain memiliki hak yang sama yaitu dapat hidup berdampingan dengan bangsa-bangsa lain tanpa adanya intimidasi pembantaian dari bangsa lain. Hal ini tercatat dikitab Ester berkali-kali bahwa bangsa Yahudi hanya melakukan pembelaan diri tanpa merampas ataupun merampok harta benda musuh-musuhnya.
Selamat pagi kitapun layak mempertahankan hak yang kita miliki jika memang menjadi hak kita tanpa harus merampas hak milik oranglain ketika kita sudah mendapatkan hak tersebut.
Salam Alkitab Untuk Semua