Antusiasme Abram mengikut panggilan Tuhan menjadi layu begitu dia menghadapi kelaparan di Kanaan sehingga harus bermigrasi ke Mesir. Ternyata Abram harus menghadapi situasi di luar perkiraannya. Bagaimana Abram merespon situasi itu? Kepercayaan Abram kepada Allah gagal sejenak, sehingga mengakibatkan penipuan yang berdosa dan hidupnya mulai dihantui kekhawatiran dan ketakutan. Khawatir akan nasibnya dn nasib keluarganya. Takut tak menemukan sumber makanan dan mati kelaparan. Inilah bentuk kegagalan Abram.
Dalam situasi seperti itu, Abram mencari cara yang menurutnya tepat untuk bisa bertahan hidup dan mempertahankan keluarganya, dan berbohong agar tidak kehilangan isterinya. Namun, jalan dustanya tidak menolong. Syukurlah, Tuhan turun tangan saat Abram salah jalan, sehingga rencana-Nya atas Abram dan Sarai tetap dapat terlaksana.
Sahabat Alkitab, kepanikan, ketakutan, kekhawatiran yang dialami Abram tentu sering juga melanda hidup kita dengan kasus yang berbeda. Kadang kita pun seringkali gagal untuk mepertahankan iman kita kepada Allah dengan mencoba mengatasi situasi dengan cara kita sendiri. Kita lupa bahwa setiap tindakan mengandung konsekuensi dan setiap kebohongan akan terungkap. Marilah kita belajar merespon situasi dengan bijaksana. Percayalah bahwa Tuhan memelihara, melindungi, dan menuntun kita menurut rencana-Nya yang baik.
Salam Alkitab untuk Semua