Setia Dengan Sepenuh Hati

Renungan Harian | 10 Februari 2022

Setia Dengan Sepenuh Hati

Abram merasa sudah cukup berkorban untuk mengikuti perintah TUHAN yang membawanya keluar dari Ur-Kasdim. Paling tidak Abram sudah mengorbankan rasa nyaman selama hidup di tanah kelahirannya, ia juga telah mengorbankan masa tuanya untuk melakukan sebuah pengembaraan yang penuh ketidakpastian beserta segala risiko besar yang sangat mungkin muncul di dalamnya. Namun, sepertinya Abram sudah hampir berada di ujung kemampuannya untuk bergantung pada TUHAN. Itulah sebabnya di sepanjang pasal 15 kita menemukan dua tema pergumulan Abram, yakni keturunan dan tanah. Hal menarik yang dilakukan Abram di tengah situasi hidup dan kondisi iman yang demikian adalah ia tetap melakukan perintah TUHAN, bahkan dengan taat dan penuh hati. TUHAN memerintahkan Abram untuk memberikan daging persembahan dan Abram melakukannya. Namun, ternyata TUHAN tidak segera memproses daging persembahan tersebut. Ayat 17 dengan sangat jelas menunjukkan bahwa TUHAN baru memproses daging persembahan pada malam hari. Artinya, ada proses yang tidak sebentar sejak Abram memberikan daging persembahan hingga TUHAN memberikan tanda yang nyata bahwa Ia merespons tindakan Abram tersebut. Selama proses itu pula kita menemukan sikap Abram yang tetap setia dan penuh hati melakukan ketaatan kepada TUHAN. Pada saat ada hewan-hewan buas yang ingin merusak daging persembahan itu, Abram segera menyingkirkannya. Inilah bukti ketaatan dan kepenuhan hati seorang Abram dalam mengikuti perintah TUHAN, dimana ia tetap menjaga daging persembahan karena ia tahu itulah yang dikehendaki TUHAN.

 

Sahabat Alkitab, firman TUHAN hari ini menjadi sebuah ajakan bagi kita untuk merefleksikan ketaatan dan kesungguhan hati dalam mengikut TUHAN. Tetap melakukan firman TUHAN dalam segala kondisi dan di setiap waktu menjadi cerminan dari kepenuhan hati dalam mengikut-Nya. Memang, ada kalanya kita merasa TUHAN tidak peduli ketika kita sedang berada dalam pergumulan hidup yang terlalu besar.

 

Ada kalanya juga kita merasa TUHAN tidak menghiraukan doa yang kita sampaikan kepada-Nya. Atau, ada kalanya kita merasa TUHAN tidak menghiraukan persembahan dan segala ungkapan syukur yang kita berikan bagi-Nya. Namun, sikap Abram yang menghalau burung pemangsa menjadi sebuah pengingat tentang pentingnya kepenuhan hati untuk melakukan firman TUHAN di segala situasi-kondisi dan berapa pun lamanya proses pergumulan itu terjadi.

Salam Alkitab Untuk Semua

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia