Kecemasan merupakan sebuah kondisi yang mengganggu jalannya kehidupan seorang manusia. Dampak yang ditimbulkan oleh kecemasan pun dapat berupa fisik maupun emosional. Tubuh seseorang yang mengalami serangan cemas biasanya dapat mengalami kenaikan debar jantung, mudah lelah dan mudah berkeringat, sedangkan kondisi emosionalnya cenderung tidak stabil dengan pikiran yang sangat mudah berlebihan atau sangat mudah berpikiran negatif mengenai sesuatu yang bahkan belum terjadi dalam hidupnnya. Itulah sebabnya, apabila kecemasan dibiarkan berlarut-larut, maka akan menjadi lubang besar yang mengurung pribadi tersebut. Artinya, merupakan sesuatu yang sangat sulit bagi seseorang dengan kecemasan untuk menjalani kehidupan, apalagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan di dalamnya.
Kehadiran dan perkataan TUHAN yang diberikan bagi Abram pun menjadi sebuah cara untuk mengatasi kecemasan yang sedang dialami oleh Abram. Kecemasan ini memang tidak tertulis secara gamblang di dalam teks Alkitab, namun sudah cukup jelas terungkapkan melalui dialog antara Abram dengan TUHAN. Sejak awal, bahkan TUHAN berfirman, “Janganlah takut Abram, Akulah perisaimu;” Kalimat ini bukan sebuah pembukaan sapaan yang klise, melainkan sebuah peneguhan hati dan pikiran yang sudah kalut dalam ketakutan dan kecemasan. Nampaknya, Abram sedang berada dalam sebuah fase kehidupan dimana ia memikirkan tentang masa depan keluarganya. Sekilas, ketakutan Abram berkutat pada persoalan siapa yang akan berkuasa atas hartanya ketika ia mati kelak. Namun, dibalik itu terdapat ketakutan dan kecemasan mengenai garis keturunan yang belum juga hadir dalam kehidupan Abram. Ketakutan dan kecemasan itu pula yang perlu diatasi dengan tepat sehingga janji berkat TUHAN dapat tergenapi dalam kehidupan Abram.
Sahabat Alkitab, ada kalanya kita mengalami ketakutan maupun kecemasan dalam menjalani kehidupan. Hal ini merupakan persoalan yang wajar untuk dialami oleh manusia, namun kita juga perlu cermat agar tidak terjebak di dalamnya. Firman yang datang kepada Abram pun ditujukan untuk meneguhkan hati dan meluruskan pikiran Abram agar tetap mengingat berkat dan penyertaan TUHAN. Hal ini juga berlaku dalam kehidupan setiap orang yang sedang bergumul dalam kecemasan dan ketakutan. Ingatlah, ketakutan dan kecemasan akan masa depan yang begitu samar tidak dapat menghancurkan anda yang berlindung dibalik TUHAN, Perisai yang teguh! Katakanlah dalam pengharapan dan ketegasan bahwa, “TUHAN-lah perisaiku! Aku percaya itu!”
Salam Alkitab Untuk Semua