Keluaran 6 dibuka dengan kalimat Tuhan, “Akulah TUHAN. I am the LORD.” Itulah jawaban Allah kepada Musa. Jawaban itu sudah sangat kuat maknanya. Musa tidak mengindari tugas yang harus dilaksanakannya, sekalipun dia berhadapan dengan kesulitan menghadap raja Mesir yang ingin Israel meragukan dan agar bangsa melupakan Allah dengan cara menambah beban kerja paksa nampaknya berhasil. Dalam situasi ini, Musa juga menghadapi umat Israel yang tidak mampu melihat kuasa Tuhan justru sedang bekerja (ayat 6:8). Bahkan Musa pun telah menjadi tawar hati. Musa merasa bersalah dan menganggap dirinya sebagai penyebab kesengsaraan bangsanya.
Sahabat Alkitab, mungkin tidak mudah bagi kita untuk mengerti dan memahami pergumulan Musa dan orang-orang Israel karena kita tidak mengalaminya. Namun setidaknya kita belajar dari pengalaman mereka, bagaimana Allah turut bekerja dalam hidup mereka. Nama Tuhan sendiri sudah merupakan jaminan bagi umat Israel.
Ketika kesulitan dan tugas berat datang dalam hidup kita, seringkali membuat kita ingin sekali berlari sejauh mungkin untuk menghindarinya. Tidak sedikit yang putus asa dan kecewa kepada Tuhan. Mari belajar dari perjuangan dan iman umat Israel dalam sejarah pembebasan bangsa mereka. Jangan lari saat kesulitan datang! Ada Allah yang menemani kita, sehingga kita bisa melaluinya hingga akhir. Dia akan memberi kekuatan bagi kita untuk bertahan dalam penderitaan dan berharap kepada-Nya.
Salam Alkitab Untuk Semua.