Perikop ini mungkin satu-satunya bagian dari Kidung Agung yang secara eksplisit menggunakan nama TUHAN di dalam syairnya. Meski demikian, bukan berarti bagian lain dari Kidung Agung tidak dapat kita jadikan bahan permenungan yang membangun iman secara nyata kepada TUHAN. Hal ini toh telah kita buktikan dalam rangkaian perenungan harian selama bulan Agustus. Kemudian, hal yang semakin menarik adalah ketika penulis Kidung Agung secara lugas menggunakan ‘nyala api TUHAN’, sebuah simbol atas kuasa-Nya, untuk menggambarkan kuasa dari sebuah cinta. Artinya, terdapat kekuatan, kemampuan, kuasa dan dampak yang tidak boleh dianggap remeh dari cinta. Persoalannya, apakah demikian kenyataan cinta dalam hidup keseharian manusia?
Di masa sekarang kita tidaklah kesulitan untuk menemukan kasus-kasus perselisihan maupun konflik yang terjadi di antara orang-orang yang tadinya saling mengasihi. Misalnya, seorang anak yang menggugat harta waris selagi orang tuanya masih hidup atau perselisihan yang terjadi di antara kakak-adik. Tidak sedikit pula pasangan suami-isteri yang mengajukan permohonan cerai secara hukum negara dengan alasan sudah tidak lagi saling mencintai. Bukankah, contoh-contoh ini merupakan tanda bahwa banyak manusia meruntuhkan kuasa cinta? Atau, jangan-jangan semua perilaku itu menjadi bukti ketidakmampuan manusia untuk menghadapi kuasa cinta? Dengan kata lain, tidak semua manusia siap untuk bertanggung-jawab atas kuasa cinta yang terlalu besar.
Firman TUHAN hari ini tidak sekadar memberikan tampilan kata-kata indah dan puitis mengenai kuasa cinta. Penulis syair Kidung Agung ini pun tidak sekadar mengungkapkan kualitas cinta dan secara asal menyandingkannya dengan kuasa api TUHAN. Hal itu justru ingin meneguhkan kualitas kuasa cinta yang tidak semestinya direndahkan oleh manusia mana pun. Secara khusus, sebagai umat TUHAN dan berlandaskan perenungan firman pada hari ini kita telah belajar mengenai pentingnya berkomitmen, bertanggung-jawab dan secara konsisten menjalankan kuasa cinta yang tidak akan pernah padam. Marilah kita pelihara nyala api cinta itu tetap membara dalam setiap relasi yang kita miliki.